Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tantangan Ibnu Jamil di Before, Now & Then (Nana), Bahasa Sunda dan Hawa Dingin

Kompas.com - 18/08/2022, 20:44 WIB
Vincentius Mario,
Kistyarini

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aktor Ibnu Jamil merasakan beberapa kesulitan ketika membintangi film Before, Now & Then (Nana).

Ibnu Jamil, yang Betawi, mengakui ada tantangan membintangi film karya Kamila Andini tersebut.

"Saya jujur ada jarak banget, itu salah satu alasan saya ambil, karena memang tantangannya di situ," kata Ibnu Jamil saat ditemui dalam acara movie screening di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (18/8/2022).

"Terus karena saya dari suku Betawi, Sunda bukan enggak ngerti banget, tapi cuma sedikit, di permukaan aja. Apalagi ini setting 1960an itu bahasa Sunda-nya beda lagi," lanjutnya.

Baca juga: Pengalaman Seru Ibnu Jamil dan Ririn Ekawati Akting Bareng di Film Cinta Warung Sebelah

Meski begitu, suami dari Ririn Ekawati itu bersyukur karena didukung oleh mentor bahasa Sunda dalam proses produksi film itu.

"Alhamdulillah, Fourcolours dan tim Kamila Andini menyiapkan mentor berbahasa Sunda. Supaya bisa dekat dengan bahasa Sunda era itu," ucap Ibnu Jamil.

Selain kesulitan berbahasa Sunda, Ibnu Jamil mengaku kedinginan saat ikut syuting di kawasan Ciwidey, Jawa Barat.

"Selain kesulitan bahasa, cuaca di lokasi syuting, wah dingin banget itu Ciwidey. Pas hari pertama syuting saya pakai 3 selimut enggak mempan," ungkap Ibnu Jamil.

Baca juga: Ifa Isfansyah Bawa Latar Sunda Tahun 1960 ke Film Before, Now & Then (Nana)

"Itu full scene Ciwidey, dan Bandung satu scene. Itu syuting di era awal pandemi. Tapi dengan segala keterbatasan tapi hasilnya wow banget. Semoga banyak yang suka, banyak diterima," lanjutnya.

Berlatar Jawa Barat tahun 1960an, film Before, Now & Then (Nana) merupakan adaptasi novel Jais Darga Namaku karya Ahda Imran.

Film ini bercerita tentang kehidupan sosok Raden Nana Sunani, ibu dari executive producer Jais Darga.

Film Before, Now & Then (Nana) sudah ditayangkan sejak 1 Agustus 2022 di Prime Video, yang kini sudah bisa diakses di Indonesia.

Baca juga: Happy Salma Kesulitan Berbahasa Sunda dalam Before, Now & Then

Before, Now & Then (Nana)  juga masuk dalam kompetisi utama 72nd Berlin International Film Festival, salah satu festival film paling bergengsi di dunia.

Film produksi Fourcolours Films dan Titimangsa Foundation itu dibintangi oleh Happy Salma, Ibnu Jamil, Arswendy Beningswara Nasution, hingga Laura Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com