JAKARTA, KOMPAS.com - Memulai karier di usia 12 tahun, Cinta Laura mengakui bahasa Indonesia-nya saat itu sebagai anak blasteran tidak fasih.
Akibatnya, banyak yang menjadikan cara bicara Cinta sebagai lelucon.
Ia mengaku sempat menyalahkan dirinya sendiri karena menurutnya di umur demikian ia belum menemukan jati diri.
Baca juga: Bukan Fashion Show, Cinta Laura ke Citayam Fashion Week untuk Pungut Sampah
"Di saat melihat orang-orang atau mem-bully aku karena cara bicara aku atau mungkin karena tindakan-tindakan aku, tentunya sebagai anak kecil aku menyalahkan diriku sendiri. Like, what did I do wrong?" ujar Cinta Laura dikutip dari kanal YouTube Daniel Mananta Network, Rabu (10/8/2022).
Ia dulu heran mengapa orang sebenci itu kepadanya.
Cinta kini sadar mungkin itu persepsi yang salah.
Baca juga: Cinta Laura Tanggapi Kasus Bocah SD yang Meninggal Dunia karena Perundungan
"Karena sekarang semakin dewasa aku semakin sadar bahwa banyak orang juga melihat aksen aku sebagai sebuah hiburan and not a problem at all they love it," tutur artis yang berulang tahun setiap 17 Agustus ini.
Namun, ia mengatakan dulu dampak sosial bullying itu sangat parah.
"Dampaknya sangat menyakitkan ya terhadap kesehatan emosional dan mental aku," ungkapnya.
Baca juga: 5 Aksi Nyata Cinta Laura yang Bikin Kagum, Pilih Bantu Anak Tak Mampu daripada Beli Barang Bermerek
Beruntung, kata Cinta, sejak kecil entah dari lingkungan atau genetik, ia punya semangat pejuang. Mungkin juga itu karunia Tuhan.
Sehingga Cinta bisa mentransformasikan kekecewaan dan kesedihan lewat karya dan prestasi profesional maupun akademik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.