JAKARTA, KOMPAS.com - Rusun yang ada di kawasan Sumber Artha, Bintara, Bekasi menjadi populer usai digunakan sebagai lokasi syuting film Pengabdi Setan 2: Communion.
Semenjak film Pengabdi Setan 2: Communion tayang pada Kamis (4/8/2022) lalu, rusun Sumber Artha itu ramai dikunjungi masyarakat.
Banyak masyarakat yang penasaran dengan rusun tersebut seiring larisnya film Pengabdi Setan 2: Communion di pasaran.
Setelah ramai didatangi masyarakat, rusun tersebut kini sudah ditutup. Masyarakat tak boleh lagi masuk ke dalam rusun tersebut.
Kompas.com merangkum fakta di balik penutupan rusun tersebut.
Sejak film Pengabdi Setan 2: Communion laku keras di pasaran, berbondong-bondong masyarakat datang menengok rusun yang sudah 15 tahun terbangkalai tersebut.
Baca juga: Lagu Kelam Malam dan Rahasia Dendam, Soundtrack Pengabdi Setan 1 dan 2
Koordinator dan petugas keamanan rusun, Slamet, mengatakan bahwa pengunjung bahkan tak takut untuk datang di malam hari.
“Ramai banget. Malam aja orang-orang ada yang datang,” kata Slamet, Senin (8/8/2022), seperti dikutip Kompas.com.
Kini bisa dibilang rusun tersebut bak obyek wisata yang kerap dikunjungi dan difoto-foto oleh masyarakat dari luar.
Hal itu dikatakan pedagang di kawasan rusun tersebut. Pedagang tersebut mengatakan, momen paling ramai saat Sabtu (6/8/2022) kemarin.
“Banyak orang dari luar (Bekasi) pada ke sini naik mobil. Pada penasaran gitu. Iya itu paling ramai Jumat kemarin, apalagi Sabtu, pada masuk ke dalam ramai banget,” ucap pedagang tersebut.
Baca juga: Heboh Kemunculan Observatorium Bosscha di Pengabdi Setan 2: Communion
Tak hanya jadi objek wisata, kata pedagang tersebut, rusun itu juga sempat jadi lokasi syuting sinetron baru-baru ini.
“Sering dipakai syuting (rusunnya), kemarin ini kayaknya sinetron deh. Artisnya kemarin yang ibu-ibu ubanan rambut putih,” kata pedagang tersebut.
Namun, sayangnya rusun Sumber Artha tersebut sudah ditutup. Masyarakat tak boleh lagi masuk ke dalam dan naik ke atas rusun tersebut.
Penjaga rusun tersebut, Slamet mengatakan, penutupan ini dilakukan dengan alasan keselamatan dan mencegah adanya hal-hal yang tidak diinginkan terjadi di rusun mangkrak tersebut.