Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pujian Para Pakar dan Kritikus Film terhadap Top Gun: Maverick

Kompas.com - 02/06/2022, 16:47 WIB
Vincentius Mario,
Tri Susanto Setiawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perilisan film Top Gun: Maverick pada akhir pekan lalu mengundang perhatian para pakar konservatif dan kritikus film.

Sebagian besar dari mereka memuji blockbuster itu sebagai tampilan militerisme dan maskulinitas yang patriotik.

Mereka juga mengutip prestasi film di box office yang memecahkan rekor dengan menghasilkan 160 juta dolar AS atau setara dengan Rp 2,31 triliun di dalam negeri selama akhir pekan.

Baca juga: 6 Hal Menarik Film Top Gun: Maverick, Rekor Baru Karier Tom Cruise

Sekuel yang telah lama ditunggu-tunggu ini menceritakan tiga dekade setelah film yang asli, dengan Pete "Maverick" Mitchell, diperankan oleh Tom Cruise, dipanggil untuk melatih skuadron pilot Angkatan Laut AS.

Mereka dilatih untuk menjalankan misi pengeboman di uranium negara "nakal".

Dalam film ini, tidak ada pertanyaan yang diajukan tentang mengapa AS mengebom negara lain.

Negara tersebut tidak disebutkan namanya, dan menyebabkan banyak tebakan di media.

Baca juga: Rahasia di Balik Adegan Terbangkan Jet Tempur di Film Top Gun: Maverick

Salah satu adegan yang paling berkesan adalah saat Cruise lepas landas dari kapal induk Armada Pasifik AS saat menerbangkan F/A-18E Super Hornet. Tampilan pertempuran udara di situ sangatlah mempesona.

Selain propaganda Departemen Pertahanan yang melekat, film ini tidak terlalu politis.

Tentu warga Amerika telah terbiasa dengan flyover Angkatan Udara di Super Bowl dan World Series.

Dalam banyak hal, Top Gun: Maverick terasa seperti produk tahun 80-an, satu dekade di mana AS menyerang negara-negara seperti Grenada dan Panama.

Baca juga: Kuasai Box Office, Film Top Gun: Maverick Jadi Rekor dalam Karier Tom Cruise

Seperti film aslinya, ini adalah cara rekrutmen militer yang diproduksi dengan indah yang tidak mendukung Partai Republik maupun Demokrat.

Film ini berhasil menggambarkan konflik atas senjata nuklir sebagai hal yang benar-benar menegangkan.

“Ini sangat patriotik, filmnya. Maksud saya, militer adalah sekelompok pemuda tampan yang akan keluar untuk membela negara dan tatanan internasional,” kata Ben Shapiro dilansir Vanity Fair, Kamis (2/6/2022).

Shapiro memuji para pembuat film karena tidak memperlakukan militer sebagai korban masalah kesehatan mental atau orang-orang yang menjadi korban rezim Amerika yang jahat.

Baca juga: Film Top Gun: Maverick Puncaki Box Office

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com