Al Ghazali Belajar Ijab Kabul dan Ungkap soal Kebenaran Buku Nikah

JAKARTA, KOMPAS.com - Aktor peran Al Ghazali akhirnya buka suara terkait isu pernikahannya.

Selama ini, gosip tentang Al Ghazali sudah menikah secara siri beredar di dunia maya.

Potret buku nikah putra sulung Ahmad Dhani itu bahkan sempat menjadi trending topic di Twitter.

Pernikahan tersebut rupanya hanya bagian dari film Mengejar Surga.

Di film tersebut, Al Ghazali diceritakan sebagai seorang pemuda yang berniat menikahi kekasihnya.

Baca juga: Buku Nikah Al Ghazali Jadi Trending Topic di Twitter

Berikut rangkuman teka-teki Al Ghazali menikah dan film Mengejar Surga.

Belajar ijab kabul

Al Ghazali tak menampik kesempatan melakukan ijab kabul di film Mengejar Surga dijadikannya sebagai proses pembelajaran.

Aktor berusia 24 tahun itu berusaha untuk lancar mengucapkan ijab kabul dalam satu tarikan napas.

"Tantangan satu laginya lagi adalah pas akad nikah karena belum pernah. Jadi di situ belajar mencoba untuk lancarin satu napas," kata Al dalam konferensi pers Mengejar Surga di Epicentrum XXI, Jakarta Selatan, Senin (23/5/2022).

Baca juga: Al Ghazali 5 Kali Ulang Adegan Ijab Kabul di Film Mengejar Surga

Lima kali

Selain kesulitan karena baru pertama kali, Al Ghazali juga mendapat tekanan dari kehadiran kamera saat menjalani adegan ijab kabul.

"Jadi, ya mungkin pertama ini latihan. Ini pertama kali juga ijab kabul. Terus, ada kamera sutradara ya agak nervous lah sedikit," katanya.

Beruntungnya, setelah lima kali diulang, adegan ijab kabul tersebut dianggap cukup untuk dimasukkan ke dalam film.

Bantah menikah

Al Ghazali membantah kabar yang menyebut bahwa dirinya sudah menikah siri dengan Alyssa Daguise.

Soal buku nikah yang beredar, Al menegaskan itu semua hanya untuk keperluan syuting film.

Al Ghazali tak peduli dengan berbagai perkataan orang lain yang mempercayai dirinya sudah menikah.

Baca juga: Bantah Sudah Menikah, Al Ghazali Sebut Buku Nikah Hanya untuk Film

Pasalnya, buku nikah yang beredar terlihat sangat detail termasuk mencantumkan Kantor Urusan Agama (KUA) tempat pernikahan berlangsung.

"Namanya kan juga film ada orang art-nya juga, memang harus dibikin serealistis mungkin. Memang buku nikah itu ada tapi cuma di film," kata Al Ghazali menjelaskan.