Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Happy Salma Hampir Putus Asa Hapalkan Naskah Monolog Inggit Garnasih

Kompas.com - 20/05/2022, 12:08 WIB
Ady Prawira Riandi,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aktris peran Happy Salma hampir putus asa untuk menghapalkan lagi naskah monolog Inggit Garnasih.

Setelah persiapan cukup lama, pementasan teater ini terpaksa harus ditunda selama dua tahun imbas dari pandemi Covid-19.

"Untuk saya sulit banget memotivasi diri untuk menghapal lagi, apalagi ini naskahnya berbeda dari 11-12 pertunjukan yang pernah saya lakukan," kata Happy saat ditemui di Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (19/5/2022).

Baca juga: Happy Salma Banyak Dengarkan Tembang Cianjuran demi Nana (Before, Now, and Then)

Proses menghapal naskah selama dua jam merupakan sebuah tantangan bagi Happy Salma.

Apalagi di dalam naskah itu, ia juga harus menyanyikan beberapa lagu karena konsep teater Inggit Garnasih kali ini dipadukan dengan musikal.

"Jadi sejujurnya lebih ruwet buat saya. Jadi kalau mau ditanya susah, apalagi ada menyanyi segala," kata aktris kelahiran Sukabumi tersebut.

Baca juga: Tertunda 2 Tahun, Happy Salma Nyaris Batalkan Pementasan Monolog Inggit Garnasih

Rasa putus asa itu kemudian dilawan oleh Happy Salma demi sebuah pertunjukan.

Perempuan berusia 42 tahun ini merasa bertanggung jawab untuk menyelesaikan apa yang sudah dimulainya.

"Saya sampai keringat dingin, sampai ada momen saya kayak orang linglung karena saya merasa tidak mampu, tapi saya belajar lagi. Karena saya harus menyelesaikan sesuatu sampai tuntas," ujarnya.

Monolog Happy Salma dalam teater musikal Inggit Garnasih terinspirasi dari roman Kuantar ke Gerbang karya Ramadhan KH.

Acara ini akan dipentaskan di Ciputra Artpreneur Theater Kuningan pada Jumat dan Sabtu, 20 dan 21 Mei 2022 pukul 20.00 WIB.

Pementasan ini merupakan kerja sama Titimangsa dengan Bakti Budaya Djarum Foundation dan Sleepbuddy.

Inggit Garnasih merupakan istri kedua dari Presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno.

Perempuan asal Bandung itu ternyata memiliki jasa yang sangat besar di balik kesuksesan sosok Soekarno.

Inggit Garnasih setia mengantar Soekarno lulus sebagai insinyur di ITB, mendukung ekonomi keluarga saat gerakan awal berorganisasi, menghidupi keluarga, merawat semangat saat Soekarno dipenjara di Sukamiskin, menampingi di tempat pembuangan di Ende dan Bengkulu.

Ketika Bung Karno pada akhirnya tiba di gerbang kemerdekaan Indonesia, yang merupakan cita-citanya sejak lama, Inggit memutuskan untuk pulang ke Bandung.

Pemilik arti nama Hegar nan Asih ini memilih mempertahankan martabatnya sebagai perempuan dan menolak dimadu ketika Soekarno menyatakan keinginannya menikah lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com