JAKARTA, KOMPAS.com - Artis peran Putri Marino menceritakan perjalanan kariernya di dunia akting.
Dia pernah mengalami ditolak casting untuk film hingga kesulitannya melepas sebuah karakter dalam film.
Selain itu, istri Chicco Jerikho ini juga membahas tentang hujatan netizen kepadanya ketika ia merilis sebuah buku.
Kompas.com merangkum pernyataan Putri Marino sebagai berikut.
Baca juga: Putri Marino Ungkap Salah Satu Karakter Film yang Sulit Dilepaskan
Putri Marino mengaku termasuk aktris yang sulit melepaskan sebuah karakter dalam film. Salah satunya karakter Mbak Pur di film Losmen Bu Broto.
“Kalau aku kayak, boleh enggak sih kamu diam di aku. Aku kayak orang gila, terutama Mbak Pur, Losmen. Mbak Pur itu kan depresif banget, berduka, dan mendem,” kata Putri Marino, dikutip Kompas.com dari kanal YouTube herworld Indonesia, Rabu (11/5/2022).
Putri mengatakan ada sebuah perasaan tidak tega untuk melepas karakter tersebut. Meskipun hal itu tidak baik bagi seorang aktor.
“Jadi waktu selesai itu, aku (kayak) aduh aku enggak bisa lepasin Mbak Pur. Kalau Mbak Pur aku lepasin entar dia sama siapa. Aku sampai segitunya banget,” ucap Putri lagi.
Baca juga: Putri Marino Dulu Sering Ditolak Casting Film gara-gara Hal Ini
Putri mengaku pernah membicarakan kesulitannya melepas sebuah karakter kepada aktor Reza Rahadian.
“Aku ingat banget, suatu hari aku nangis sama Mas Reza (Rahadian). Aku bilang, aku enggak bisa lepasin (karakter) Mbak Pur. Bukan enggak bisa tapi enggak mau,” kata Putri Marino.
“Kasihan Mbak Pur kataku kan. ‘Enggak bisa kamu harus lepasin’ kata Mas Reza. Akhirnya, dengan susah payah, pelan-pelan (dilepasin),” tambahnya.
Baca juga: Putri Marino Menangis kepada Reza Rahadian Saat Lepaskan Karakter Mbak Pur
Putri Marino tak memungkiri di awal kariernya sebagai aktris, ia seringkali mendapat penolakan saat casting.
Putri mengakui bahwa ia memang dulu tak punya dasar untuk berakting. Selain itu, gaya bahasanya juga menjadi kendala saat mengikuti casting.
“Dan itu dia casting ke mana-mana ke PH (production house) gede, enggak pernah ada yang mau terima. Salah satunya logatnya masih terlalu Bali. Jadi belum bisa kita terima,” tutur Putri lagi.
Kendati begitu, dengan kendala tersebut memotivasinya untuk tetap berakting.
Baca juga: Karena Tak Bisa Ucapkan Kata Ini, Putri Marino Pernah Ditolak Casting
Pada 2019 Putri Marino mengeluarkan buku yang berjudul Poempm. Buku tersebut berisi puisi-puisi berdasarkan keresahan hatinya kala itu.
Namun sayang, karya yang ia rilis justru mendapat hujatan.
“Karena katanya terlalu kayak sok romantislah, terus kayak apaan sih terlalu anak senja, dilabelinlah,” kata Putri Marino.
Gara-gara hujatan itu Putri Marino enggan menulis buku lagi.
Baca juga: Pernah Dihujat Habis-habisan, Putri Marino Ogah Tulis Buku Lagi
Putri Marino bersyukur film pertamanya Posesif sukses di industri film Tanah Air. Dengan film itu dia menyabet Piala Citra sebagai Pemeran Utama Perempuan Terbaik di Festival Film Indonesia (FFI) 2017.
Putri mengaku tidak bisa berakting saat menerima peran tersebut.
“Dan aku langsung kayak oh keterima nih, pemeran utama lagi, aku enggak bisa akting. Aku belum punya followers lho, tapi mereka percaya sama aku,” ucap Putri.
Baca juga: Saat Diterima Bintangi Film Posesif, Putri Marino: Aku Enggak Bisa Akting
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.