Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Kinerja LSF Selama 2021 dan Penjelasan soal Sensor dalam Film Jakarta Vs Everybody

Kompas.com - 23/03/2022, 11:09 WIB
Vincentius Mario,
Andi Muttya Keteng Pangerang

Tim Redaksi

Salah satu tantangan berat LSF adalah menerapkan sensor pada film di layanan OTT seperti Netflix, Disney+ Hotstar dan lainnya.

Baca juga: Sepanjang 2021, LSF Terima 40.640 Materi, Dua Film Tak Lulus Sensor

Hal itu dijelaskan oleh Fetrimen, Ketua Subkomisi Pemantauan LSF.

"Kami sadar dan mengetahui belum semua tayangan dan film masuk dalam proses sensor. Artinya tayangan berbasis internet, OTT, media baru, belum semua melalui proses penyensoran di Komisi 1 LSF," ucap Fetrimen.

Fetrimen tak menampik kendala jarak LSF dan provider OTT yang berkantor di luar negeri.

Hal itu menyulitkan diskusi antara pihak LSF dan provider tersebut.

Baca juga: Polemik Sinetron Suara Hati Istri, LSF Sebut Penyensoran Hanya Fokus ke Konten

"OTT ini ada persoalan, kalau provider itu ada di dalam negeri kami bisa ajak diskusi. Kesulitan ketika ada temuan provider luar negeri. Itu sulit kami meyakinkan mereka," ujar Fetrimen.

4. Soal Jakarta Vs Everybody

Pihak LSF tak menyanggah soal komentar negatif atas hasil penyensoran terhadap film tertentu.

Salah satu contohnya ada pada film Jakarta Vs Everybody.

LSF sempat memberi masukan saat film Jakarta Vs Everybody masuk ke tahap uji sensor sebelum naik tayang.

Baca juga: Hari Film Nasional, Menko PMK Minta LSF Tak Cuma Menyensor Film

Pihak LSF menyoroti cerita dalam film tersebut yang menayangkan peredaran narkoba dalam kemasan permen dan susu yang hingga kini masih beredar di masyarakat.

Pihak LSF khawatir, produk permen dan susu yang dijadikan alat peredaran narkoba dalam film tersebut akan melayangkan protes.

Pasalnya, peredaran narkoba adalah hal negatif dan kemungkinan bakal merusak omzet merek susu dan permen tersebut nantinya.

Baca juga: Atap Gedung Film Roboh, Kantor LSF Dipindahkan Sementara

"Kami juga melihat film ini dari sisi hukum. Misalnya mereka memakai bungkus permen yang diisi narkoba. Tapi permen itu mereknya masih beredar. Kalau dilihat merek itu, dia (pihak film) pasti kena dong," ujar Ketua Subkomisi Dialog LSF, Noorca M Massardi.

Selain soal merek, pihak LSF juga memberi masukan penting bagi film Jakarta Vs Everybody, yaitu soal narasi peredaran narkoba.

Pihak LSF sempat menganjurkan agar kadar cerita peredaran narkoba di film yang dibintangi Jefri Nichol itu bisa dikurangi.

Noorca menyebut, tim produksi Jakarta Vs Everybody akhirnya menuruti saran LSF dan berterima kasih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com