KOMPAS.com - Komika Ernest Prakasa mengomentari kasus dugaan perbudakan yang dilakukan Bupati Langkat nonaktif, Terbit Rencana Perangin-Angin.
Ernest Prakasa tak abis pikir bahwa perbudakan masih ada di Tanah Air.
Ia berpikir perbudakan hanya terjadi di dalam film. Tetapi, nyatanya itu terjadi di Langkat, Sumatra Utara.
"Di rumah bupati ada kerangkeng berisi manusia. Andai ini hanya adegan film," tulis Ernest Prakasa dalam cuitannya di Twitter, Selasa (25/1/2022).
Baca juga: Kasus Harian Covid-19 Terus Naik, Ernest Prakasa Ingatkan soal Prokes
Ernest juga mengaitkan fenomena tersebut dengan salah satu adegan yang tertuang dalam film Ben & Jody garapan rekannya, Angga Sasongko.
“Woi @anggasasongko adegan kerangkeng manusia di Ben & Jody kenapa kejadian beneran???????" tulis Ernest lagi.
Kemudian, Ernest Prakasa memberi ide hukuman yang cocok untuk diterapkan pada Terbit Rencana Perangin-Angin.
Dengan ide hukuman tersebut, Ernest Prakasa berharap Bupati Langkat nonaktif bisa jera.
Baca juga: Ramai soal Kerangkeng Manusia di Rumah Bupati Langkat, Apa Ancaman Hukuman Pelaku Perbudakan?
“Hukuman paling asik buat Pak Bupati: dikerangkeng berdua sama Yayan Ruhian. Sehari sih cukup kayanya buat bikin ususnya lurus,” tutur Ernest.
Di rumah bupati ada kerangkeng berisi manusia. Andai ini hanya adegan film. ????
— Ernest Prakasa (@ernestprakasa) January 25, 2022
Sebagai informasi, Bupati Langkat nonaktif yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK, Terbit Rencana Perangin-Angin, diduga melakukan kejahatan lain berupa perbudakan terhadap puluhan manusia.
Dugaan itu diungkap Perhimpunan Indonesia untuk Buruh Migran Berdaulat, Migrant Care, yang menerima laporan adanya kerangkeng manusia serupa penjara (dengan besi dan gembok) di dalam rumah bupati tersebut.
Baca juga: Pengakuan Bupati Langkat Soal Kerangkeng Manusia di Rumahnya
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.