Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah di Balik Layar The Medium dari Pemeran Mink dan Sutradara

Kompas.com - 11/11/2021, 10:19 WIB
Melvina Tionardus,
Andika Aditia

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Begitu menakutkan jalan cerita film horor The Medium membuat penonton berbondong-bondong memperbincangkan film hasil kerja sama Thailand dan Korea ini.

Pemeran Mink, aktris Narilya Gulmongkolpech dan sutradara Banjong Pisanthanakun berbagi kisah menarik mereka di balik layar The Medium.

Mulai dari pengorbanan Narilya untuk mendalami karakter hingga tanggapan Banjong untuk filmnya yang kini masuk nominasi Piala Oscar 2022 kategori Best International Feature Film.

1. Tanpa pikir panjang

Narilya mengaku mengambil peran Mink tanpa berpikir panjang.

Pasalnya ketika casting ia berpendapat karakter Mink sangat menantang, cocok dengan jiwanya yang suka tantangan.

Baca juga: Sutradara The Medium Rencanakan Kolaborasi dengan Joko Anwar

"Saat casting saya lihat karakter ini sangat-sangat susah dan merupakan tantangan besar bagi saya. Saya sangat suka dengan tantangan jadi saya langsung putuskan tanpa pikir panjang untuk ambil peran ini," kata Narilya Gulmongkolpech dalam jumpa pers virtual, Rabu (10/11/2021).

"Apalagi bisa kerja sama dengan sutradara Banjong (Pisanthanakun) yang saya sudah lama ikuti karyanya," imbuh Narilya.

2. Cara merokok

Kata Narilya, karakter pribadinya dengan Mink cukup berbeda.

Misalnya, Narilya tinggal di kota, sementara Mink menetap di desa. Selain itu, Mink adalah seorang perokok, sedangkan dirinya tidak.

Dia harus pula mengamati gerak-gerik orang yang kesurupan roh anjing untuk salah satu adegan.

Baca juga: The Medium Sukses Besar, Ini Kata Sutradara soal Kemungkinan Sekuelnya

Menyiasati gestur kesurupan itu Narilya mengaku berlatih yoga agar tubuhnya lentur.

3. Turun 10 Kilogram

Bukan cuma itu, Narilya juga rela menurunkan berat badannya sampai 10 Kilogram demi adegan kesurupan total.

"Saat melakukan akting adegan ini saya harus menurunkan berat badan 10 kilogram. Tentunya saat itu saya tidak ada tenaga, jadi saya mulai stres harus bagaimana aktingnya," ucap Narilya Gulmongkolpech.

Untungnya dukungan dari tim produksi begitu banyak sehinggaa menjadi kekuatan baginya untuk meneruskan syuting.

Pengalaman itu pun menjadi kenangan mengesankan untuknya.

Baca juga: Jadi Mink dalam The Medium, Narilya Gulmongkolpech Turunkan Berat Badan 10 Kilogram

4. Oscar 2022 bikin deg-degan

Banjong Pisanthanakun mengaku gugup saat tahu filmnya berhasil mengamankan tempat di nominasi Best International Feature Film Piala Oscar 2022.

"Saya sempat deg-degan juga untuk hal ini. Semoga ada sesuatu yang terjadi di Oscar kali ini," ucap Banjong berharap memboyong piala.

Banjong mengaku tak punya target lain-lain karena pekerjannya sudah selesai.

Namun, The Medium masih akan dikirimkan ke sejumlah festival film internasional.

5. Ada sekuel?

Banjong menjawab perihal kemungkinan adanya sekuel untuk The Medium.

Baca juga: Narilya Gulmongkolpech Pelajari Cara Merokok demi The Medium

"Mungkin sangat susah untuk membuat sekuel karena banyak hal yang tidak dijelaskan di film ini, memang sengaja dibuat seperti itu supaya penonton saling memprediksi sendiri," kata Banjong.

Ia menyebut lebih berpeluang untuk membuat prekuelnya.

"Lebih memungkinkan untuk prekuel, seperti Conjuring. Lebih ada peluang, tapi ini masih dalam tahap pemikiran ya. Belum keputusan akhir," ungkap sutradara yang juga menangani film hit Pee Mak itu.

6. Kolaborasi Thailand-Indonesia

Banjong juga berteman dengan sutradara Indonesia yang kerap memproduksi film horor, Joko Anwar.

Di Thailand Banjong pernah menyaksikan film Impetigore, judul bahasa Inggris dari film Joko Anwar, Perempuan Tanah Jahanam dan menurutnya sangat bagus.

Baca juga: The Medium Masuk Oscar 2022, Sutradara Banjong Pisanthanakun Deg-degan

Banjong pun mengaku sebenarnya pernah membahas rencana kolaborasi film horor Thailand-Indonesia dengan Joko Anwar.

"Saya pernah ngomong-ngomong dengan Joko Anwar, karena kalau kolaborasi antara Indonesia dan Thailand bakal membuat film horor menjadi strong, mungkin hardcore banget, dan bakalan seru," kata Banjong.

"Tapi ini masih dalam tahap pemikiran belum confirm," lanjut Banjong.

Menurutnya perkembangan film horor di Indonesia memang sangat maju.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com