Lebih lanjut, Indro Warkop mengungkapkan kebiasaan lama grup lawaknya di panggung profesional.
Sebelum tampil di televisi atau main film, Warkop DKI biasanya melakukan riset yang cukup mendalam.
"Warkop itu saban mau masuk sesuatu kita research dulu, film misalnya, kami setahun (riset). Nemuin Teguh Karya, nemuin Sjumandjaja, nemuin semua tuh tokoh-tokoh film," kata Indro.
Warkop DKI akhirnya menemukan fakta bahwa pangsa pasar terbesar untuk perfilman Indonesia adalah kelas masyarakat menengah ke bawah.
Dari kesimpulan tersebut, Warkop DKI kemudian mencari topik pembahasan yang mudah dicerna masyarakat Indonesia menengah ke bawah.
Baca juga: Indro Warkop Cerita Pertengkaran Masa Lalu Dono dan Kasino hingga Royalti Warkop DKI
"Akhirnya kita memilih itu slapstick segala macam dalam prosesnya karena supaya ringan. Dan kita enggak banyak kritik, kecuali kritik diri sendiri," ujar Indro.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.