Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/09/2021, 17:10 WIB
Revi C. Rantung,
Tri Susanto Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Warkop DKI meminta kepada pihak Warkopi untuk menghentikan segala kegiatan komersial dengan menggunakan nama Warung Kopi Dono Kasino Indro.

"Dalam waktu 1 minggu sejak tanggal press release ini untuk menghentikan semua kegiatan komersial dalam bentuk apa pun dengan menggunakan nama ‘Warung Kopi Dono Kasino Indro',” kata Hanna dalam pembacaan press release via Zoom, Senin (20/9/2021).

Baca juga: Sebut Warkopi Tidak Meminta Izin, Lembaga Warkop DKI: Mereka Tampil Dulu, Baru Kirim Email

Lembaga Warkop DKI merupakan pemegang hak eksklusif yang sah atas merek dan nama Warung Kopi Dono Kasino Indro atau biasa dikenal masyarakat dengan nama Warkop DKI.

Selain itu, pihak Warkopi juga sebelumnya tak meminta izin terlebih dahulu lantaran menirukan sosok tiga legenda komedian itu.

Baca juga: Lembaga Warkop DKI Beri Teguran untuk Warkopi

“Lembaga Warkop DKI sangat menyayangkan tindakan Warkopi beserta dengan manajemen yang menaunginya,” ucap Hanna.

Indro Warkop menambahkan bahwa yang dibicarakan terkait permasalahan ini adalah soal etika.

“Banyak hal yang kita pikirkan, ketidaktahuan, dan ketidakpedulian. Dan kadang-kadang ada pro dan kontra, ada like and dislike. Saya enggak pengin ke hukum. Saya ingin berbicara etika,” ucap Indro Warkop.

Baca juga: 3 Pemuda Viral Mirip Warkop DKI, Ditanggapi Ernest Prakasa hingga Warganet

Diketahui, belakangan viral tiga pemuda yang mirip grup lawak Warkop DKI.

Mereka membuat konten parodi Warkop DKI bertajuk SKETSA WARKOPI.

Ketiganya adalah Sepriadi Chaniago, Alfred atau Dimas, dan Alfin Dwi Krisnandi.

Baca juga: Viral 3 Pemuda Mirip Warkop DKI

Sepriadi dianggap sangat mirip dengan Dono, Alfred mirip Kasino, dan Alfin dinilai mirip dengan Indro.

Munculnya tiga pemuda ini juga menjadi sorotan warganet. Ada yang menyebut bahwa kehadiran tiga pemuda itu cukup menghibur dan mengobati rasa rindunya dengan grup lawak Warkop DKI.

Namun, tak sedikit pula dari mereka yang merasa bahwa kemunculan Warkop DKI KW terlalu dipaksakan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com