JAKARTA, KOMPAS.com - Berbagi pengalaman hidup, motivator Merry Riana percaya datangnya rezeki bisa berawal dari musibah.
Merry memberi contoh dirinya yang mendadak jadi kuliah di Singapura pada tahun 1998 saat ada kerusuhan besar di Indonesia. Dia merantau sendirian di Singapura.
"Kadang rezeki itu kan enggak selamanya selalu terbungkus kain sutra. Sesuatu yang awalnya benar-benar musibah tapi ya ternyata itu kan berkat," kata Merry Riana, dikutip dari kanal YouTube Curhat Bang Denny Sumargo, Rabu (18/8/2021).
Baca juga: Merry Riana Cerita Saat Bertahan Hidup di Singapura tapi Tak Salahkan Keadaan
Merry Riana mengambil hikmah dari peristiwa yang meninggalkan trauma besar bagi banyak orang tersebut.
"Kalau enggak ada (peristiwa) 98, saya enggak mungkin bisa kuliah di Singapura. Kalau saya enggak kuliah di Singapura, saya enggak mungkin punya utang ratusan juta dengan pemerintah Singapura," ujar Merry Riana.
"Kalau saya enggak punya utang ratusan juta, saya enggak mungkin berani bermimpi, berjuang, dan akhirnya bisa sampai sekarang ini," lanjut Merry.
Baca juga: Fakta Perampokan Kantor Merry Riana
Merry Riana berujar kurs dollar yang melonjak juga berpengaruh.
Uang saku dari orangtua tak cukup untuk memenuhi kebutuhan Merry Riana selama kuliah.
Dia juga tidak punya izin kerja di Singapura sehingga habis bisa bekerja dengan upah harian seperti membagikan brosur di jalanan, membersihkan peralatan makanan, atau menjadi pelayan di restoran.
Baca juga: Kantornya Kemalingan, Merry Riana Khawatir File-file yang Hilang Disalahgunakan
Baginya, masa-masa paling sulit adalah saat sudah mencoba, sudah melakukan banyak hal tapi belum ada kesuksesan.
Pasalnya, jika pernah sukses dan mendadak terpuruk maka seseorang bisa kilas balik perjalanan dulu dan menggunakan trik lama untuk kembali berhasil.
"Tapi kalau belum pernah merasakan (kesuksesan), itu kan jadi halu. Kadang-kadang saya tanya, ini beneran enggak sih? Saya halu enggak sih?" ucap Merry Riana.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.