JAKARTA, KOMPAS.com- Penyanyi sekaligus pemain bass Blink 182, Mark Hoppus menguraikan penyakit kanker yang diidapnya belakangan ini. Bassist Blink 182 ini juga tengah menjalani kemoterapi.
Melansir dari The Hollywood Reporter, Senin (19/7/2021), Mark Hoppus menjelaskan bahwa kanker yang diidapnya sudah memasuki stadium 4.
“Kanker tidak berhubungan dengan tulang, itu berhubungan dengan darah. Darah saya mencoba membunuh saya," kata Hoppus.
Baca juga: Sinopsis I Am Hope, Perjuangan Tatjana Saphira Lawan Kanker Paru
"Klasifikasi saya adalah limfoma sel B besar menyebar stadium IV-A, yang berarti, seperti yang saya pahami, itu memasuki empat bagian tubuh saya," ungkap Hoppus.
Mark mengakui sangat sulit menjelaskan bagaimana tentang penyakit tersebut.
“Saya tidak tahu bagaimana tepatnya mereka menentukan empat bagian itu, tetapi itu cukup masuk ke bagian tubuh saya sehingga saya berada di tahap IV, yang menurut saya adalah yang tertinggi. Jadi, saya stadium IV-A,” tambah Hoppus.
Baca juga: Idap Kanker, Pemain Bass Blink-182, Mark Hoppus Jalani Kemoterapi
Musisi berusia 49 tahun ini juga memberikan rincian tentang bagaimana dia harus terus menjalani kemoterapi.
“Jika ya, saya kembali setidaknya tiga putaran lagi. Idealnya, saya masuk besok dan mereka berkata, 'Selamat, kemoterapi Anda telah berhasil dan semua selesai, anda tidak perlu memikirkan kanker ini lagi selama sisa hidup Anda.' Saya harap,” ucap Mark lagi.
Mark menambahkan, jika memang hasilnya tidak jelas dia akan mengambil langkah termasuk transplantasi sumsum tulang.
Mark juga berujar akan mengalahkan kanker tersebut.
“Aku mengalahkan kanker ini. Ini hanya masalah waktu,” ujar Mark.
Untuk diketahui, Mark Hoppus divonis mengidap kanker limfoma sejak April 2021 lalu. Kemudian dia baru mengumumkannya pada Juni lalu.
Hoppus berbagi berita tentang bahwa ia sudah menjalani kemoterapi.
"Saya menderita kanker. Ini menyebalkan dan saya takut, dan pada saat yang sama, saya diberkati dengan dokter dan keluarga dan teman yang luar biasa untuk membantu saya melewati ini,” tutur Hoppus.