Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pro Kontra soal Covid-19, Tompi: Enggak Ada Gunanya Kita Berantem

Kompas.com - 24/06/2021, 14:41 WIB
Cynthia Lova,
Kistyarini

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Musisi sekaligus dokter Tompi angkat bicara tentang perdebatan soal ada tidaknya virus corona atau berbahaya atau tidaknya Covid-19.

Menurut Tompi, tak ada gunanya terus berdebat soal Covid-19.

“Enggak ada gunanya kita berantem. Sumpah enggak ada gunanya kita berantem. Buat saya enggak ada gunanya, buat Anda enggak ada gunanya. Cuma nyenangin ego doang,” ujar Tompi dikutip Kompas.com dari akun Instagram-nya, Kamis (24/6/2021).

Baca juga: Sesalkan Penanganan Covid-19 di Lhokseumawe, Tompi: Cukup Ibu Saya Jadi Korban

Tompi mengatakan, semua orang merasakan dampak yang tak enak dari Covid-19 selama 1,5 tahun belakangan ini.

“Enggak ada gunanya berantem. Kita sama orang-orang yang ngerasain gimana enggak enaknya si wabah ini. Bali jadi enggak bisa ngapa-ngapain. Enggak cuma Bali. Semua kota juga gitu, semua juga ngerasain hal yang sama,” kata Tompi.

Menurut Tompi, masalah yang terjadi saat ini harus diselesaikan lebih dulu.

Baca juga: Tompi Beberkan Kronologi Ibunya Meninggal Dunia hingga Sesalkan Penanganan Covid-19 di Lhokseumawe

“Dan enggak ada gunanya kelompok nantangin. ‘Gue datangi rumah sakit biar sakit. Gue buktiin enggak ada apa apa. Apa gunanya sih?” ucap Tompi.

“Kalau lu mati gara gara sakit kita jadi happy? Enggak juga. Dokter itu enggak akan menantang orang untuk mati, gak bakalan,” sambung Tompi.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Dr tompi (@dr_tompi)

Tompi mengatakan orang-orang yang menentang adanya Covid-19 itu karena mereka tidak paham.

“Apalagi kita udah tahu peyakitnya ini, terus ada sekelompok orang yang nantang- nantangin karena enggak paham kan. Terus kalian ngajak berdebat soal penyakit ini ada atau enggak. Penyakin ini bahaya atau enggak,” ucap Tompi.

Tompi mengatakan dokter paham akan penyakit karena memiliki ilmunya.

“Lha yang ngerti ilmunya kan kita. Kan kita yang sekolah. Terus diajak berdebat dengan yang enggak sekolah.. ya bukan koridornya. Jadi enggak ada manfaatnya, enggak ujungnya. Yang satu pakai leher yang sayu pakai ilmu,” sambung Tompi.

Tompi mengatakan, yang paling penting bagaimana masyarakat harusnya berperan dalam memutus rantai penularan Covid-19.

“Saya rasa yang terpenting adalah bagaimana kita mutusin mata rantai yang sekarang berlangsung cepat. Kalau mata rantai kita putusin, mungkin tetap ada yang sakit, namun jumlahnya sedikit,” tuturnya.

Dengan begitu, pandemi Covid-19 bisa segerak selesai dan bisa mengurangi tugas dari tenaga kesehatan yang selama ini berjuang di rumah sakit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com