Sinopsis Peaky Blinders, Aksi Cillian Murphy Memimpin Geng Kriminal

JAKARTA, KOMPAS.com - Peaky Blinders merupakan serial drama kriminal buatan Steven Knight yang mengikuti kisah keluarga kriminal Shelby.

Keluarga fiksi tersebut terinspirasi dari geng anak-anak muda, Peaky Blinders, yang aktif beraksi mulai 1890 hingga awal abad ke-20.

Serial ini dibintangi sejumlah aktor dan aktris ternama.

Mulai dari Cillian Murphy, Helen McCrory, Joe Cole, dan Paul Anderson.

Baca juga: Sinopsis Tracers, Taylor Lautner Diburu Geng Kriminal

Kisah serial Peaky Blinders berlatar di Birmingham, Inggris, pada 1919, beberapa bulan setelah berakhirnya Perang Dunia I.

Tommy Shelby (Cillian Murphy) adalah pemimpin geng Peaky Blinders yang sangat ambisius dan licik.

Ia dan komplotannya meraup uang dengan cara judi ilegal serta melakukan bisnis di pasar gelap.

Geng tersebut mulai menarik perhatian Mayor Chester Campbell (Sam Neill), seorang Inspektur Kepala Detektif di Royal Irish Constabulary (RIC), usai Tommy secara tak sengaja mendapatkan satu peti senjata api yang seharusnya dikirim ke Libya.

Baca juga: Sinopsis Film Gotti, Kisah Bos Mafia Paling Berpengaruh di Amerika

Chester sendiri memang dikirim oleh Winston Churchill (Andy Nyman) dari Belfast untuk membersihkan kota dari Tentara Republik Irlandia (IRA), Komunis, geng, ataupun penjahat lainnya.

Karena hubungan dengan Irlandia sedang memanas, pemerintah Inggris mengira senjata tersebut dicuri oleh IRA.

Polly (Helen McCrory), bibi Thomas, menyarankan untuk mengembalikan senjata tersebut.

Namun, Thomas justru melihat kalau ia bisa memanfaatkannya untuk kepentingan keluarga.

Baca juga: Sinopsis Lupin, Pembalasan Dendam Seorang Pencuri, Tayang Hari Ini di Netflix

Pada saat yang sama, Thomas sedang bertengkar dengan kakaknya, Arthur Shelby (Paul Anderson).

Arthur dicurigai berencana mencurangi bisnis pacuan kuda milik Billy Kimber.

Sedangkan adiknya, Ada (Sophie Rundle), sedang jatuh cinta dengan Freddie Thorne (Iddo Goldberg), veteran perang yang kini menjadi Komunis dan mendorong para pekerja untuk melakukan aksi mogok kerja.