JAKARTA, KOMPAS.com - Komedian Doyok melewati jalan berliku sebelum bisa mencapai titik seperti saat ini.
Pemilik nama asli Sudarmadji ini menceritakan sedikit kisah perjalanan kariernya dalam vlok Basuki Surodjo.
Berikut ini rangkuman singkat perjalanan karier Doyok dari hanya bermodal nekat ke Jakarta hingga dijuluki "Sultan Amerika".
Baca juga: Doyok Bersyukur Kariernya Terangkat karena Tampil di TVRI
Tak bisa dipungkiri, Doyok menyebut dirinya sebagai bocah nekat atau bonek ketika memutuskan pergi merantau ke Jakarta.
Dengan bermodal tiket kereta seharga Rp 1.500, Doyok pergi mencari peruntungan di ibu kota.
"Berangkat dari Stasiun Pasar Turi, Rp 1.500 karcisnya, enggak pakai tempat tidur, kursi, tidur di lorong pakai koran," ungkap Doyok seperti dikutip Kompas.com, Kamis (3/9/2020).
Baca juga: Doyok Nekat Merantau ke Jakarta Modal Tiket Rp 1.500 dan Tidur Beralas Koran
Pada saat itu Doyok bahkan tak memiliki kenalan atau saudara di Jakarta.
Ia hanya membawa ijazah STM agar bisa diterima kerja di ibu kota.
"Tidak ada saudara, tidak ada siapapun di Jakarta. Niatku merantau bawa ijazah STM, enggak laku," katanya sambil tertawa.
Jalan takdir membawanya pada pekerjaan sebagai pelawak.
Dengan bermodal guyonan, Doyok akhirnya bisa masuk ke industri hiburan Tanah Air.
Baca juga: Respons Doyok Disebut Sultan Amerika dan Pamer Naik Pesawat Jet Pribadi
Pada masa awal kariernya di industri hiburan, hanya ada satu jalur untuk menggapai kesuksesan.
Jika ingin sukses maka Doyok harus bisa menembus satu-satunya saluran televisi di Indonesia, TVRI.
Doyok pun bersyukur karena ia sempat menembus TVRI saat stasiun televisi di Indonesia jumlahnya belum sebanyak sekarang.
"Alhamdulillah ( pelawak kini banyak yang sukses) karena banyak lahannya. Kalau dulu lahan cuma satu, TVRI doang. Untung kita masih kebagian itu," kata Doyok.