Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendapat Anji soal Foto Joshua Irwandi Dikecam PFI, Berujung Permintaan Maaf

Kompas.com - 21/07/2020, 08:17 WIB
Baharudin Al Farisi,
Andika Aditia

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa hari terakhir, penyanyi Anji menjadi perbincangan hangat publik akibat unggahan Instagram-nya.

Dalam keterangan tertulis unggahan tersebut, ia mengutarakan pendapat tentang hasil karya foto seorang jurnalis bernama Joshua Irwandi yang memotret jenazah pasien Covid-19.

Foto tersebut dipublikasikan National Geographic, juga diunggah Joshua di akun Instagram @joshirwandi.

Pendapat Anji 

Opini yang pertama yang disampaikan Anji terhadap foto Joshua Irwandi yakni tentang banyaknya akun yang secara berbarengan mengunggah atau repost foto tersebut. 

Baca juga: Anji Minta Maaf dan Beri Klarifikasi soal Pendapat atas Hasil Foto Joshua Irwandi

Oleh sebab itu, pelantun lagu "Dia" ini menilai unggahan dari akun-akun media sosial yang memiliki followers banyak seolah sudah tertata.

"Seperti ada KOL (Key Opinion Leader) lalu banyak akun berpengaruh menyebarkannya. Polanya mirip. Anak Agency atau influencer atau buzzer pasti mengerti," tulis Anji dalam unggahan Instagram-nya. 

Pendapat kedua Anji berkait hal tersebut yakni pewarta foto yang bisa mengabadikan momen jenazah pasien Covid-19. 

Padahal, menurut pria yang juga akrab disapa Manji itu mengatakan, pihak keluarga saja tidak diperbolehkan menemui korban. Bagaimana sang fotografer bisa melakukannya.

"Dalam kasus kematian (yang katanya) korban Covid-19, keluarga saja tidak boleh menemui. Ini seorang fotografer, malah boleh. Kalau kamu merasa ini tidak aneh, artinya mungkin saya yang aneh," ujar Anji.  

Baca juga: Lirik dan Chord Lagu Kekasih Terhebat - Anji

Pemilik nama lengkap Erdian Aji Prihartanto itu pun meyakini Covid-19 bukan penyakit yang semengerikan dibenak orang-orang.

Dikecam PFI

Pendapat Anji telah menimbulkan pro dan kontra, ada yang mendukung dan banyak juga yang tidak. 

Sampai-sampai, Pewarta Foto Indonesia (PFI) mengecam pernyataan Anji.

Ketua PFI Reno Esnir mengatakan, pernyataan Anji telah menimbulkan keresahan bagi masyarakat karena opini yang ditulis tidak berimbang.

"Mengecam serta mengutuk opini yang tidak berimbang dan terkesan dibuat-buat dari Saudara Anji yang menyebabkan keresahan di kalangan pewarta foto, fotografer, dan masyarakat umum," kata Retno dalam keterangan tertulis, Senin (20/7/2020).

Reno menjelaskan, foto yang diambil Joshua sebagai pewarta foto merupakan kerja jurnalistik dalam peliputan Covid-19 yang sesuai prosedur yang berlaku.

Selain itu, kerja-kerja jurnalistik dilindungi oleh UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers dan kode etik jurnalistik. 

Baca juga: Lagu Curhatan SBY tentang Ani Yudhoyono yang Dibuat Anji Rampung

"Mendesak Saudara Anji untuk meminta maaf secara terbuka akibat ulah yang telah ia perbuat kepada seluruh pewarta foto Indonesia dan kepada Saudara Joshua Irwandi. Karena PFI menilai hal ini merupakan bentuk pelecehan terhadap karya jurnalistik yang otentik dan pendiskreditan profesi," ujarnya.

Selanjutnya, Reno meminta Anji mampu meluruskan peristiwa yang terjadi sebelum, saat, dan sesudah proses pengambilan foto jurnalistik karya Joshua.

Reno juga meminta Anji tidak membandingkan kerja jurnalistik dengan agency, influencer, atau buzzer.

"Tidak membandingkan kerja jurnalistik pewarta foto dengan agency, buzzer, influencer, youtuber, vlogger, dan sejenisnya. Karena kerja jurnalistik dilandasi fakta yang ada di lapangan, memiliki kode etik yang jelas, dan dilindungi oleh undang-undang," kata Reno. 

Baca juga: Lirik dan Chord Lagu Menunggu Kamu dari Anji

Klarifikasi

Seusai menjadi perbincangan hangat di media sosial, penyanyi Anji akhirnya memberikan klarifikasi berkait opini pada unggahan Instagram-nya tersebut.

Menurut Anji, pernyataannya terkait foto Joshua hanya soal perbedaan sudut pandang dan tidak bermaksud mendiskreditkan sebuah profesi.

"Saya tidak mendiskreditkan profesi pewarta foto maupun jurnalis. Secara karya foto, buat saya foto Joshua Irwandi adalah sebuah foto yang powerful," tulis Anji, dikutip Senin (20/7/2020).

Sementara itu, Anji menegaskan, opini pada unggahan Instagram-nya merupakan pendapat pribadinya yang dilihat dari sudut pandang penyebaran informasi yang dinilainya sangat janggal.

"Yang saya bahas dengan KOL (Key Opinion Leader) adalah pola penyebaran informasi, bukan tujuan Joshua mengambil foto itu," tegas Anji. 

Baca juga: Lirik dan Chord Lagu Menunggu Kamu dari Anji

Poin selanjutnya yang disampaikan Anji berkait jenazah korban Covid-19 yang tak bisa ditemui pihak keluarga.

Suami Wina Natalia itu menegaskan, yang menjadi pertanyaannya adalah kode etik dunia kesehatan, bukan Kode Etik Jurnalistik (KEJ).

"Kesalahan saya dalam hal ini adalah tidak menyertakan kalimat tambahan untuk memperjelas poin yang saya tuju," ujar Anji.

Anji mengatakan, pada Minggu (19/7/2020), ia sudah mengadakan pertemuan virtual bersama PFI, termasuk Joshua, dan sudah menyampaikan permintaan maaf.

Dia juga menjelaskan penyebab unggahan Instagram-nya yang menjadi perbincangan publik itu dihapus.

"Untuk postingan terkait opini, biasanya saya tidak pernah menghapusnya, namun untuk menghormati Joshua dan PFI, saya akan menghapusnya setelah postingan ini," ujar Anji. 

Baca juga: Anji Klarifikasi Kritik Acara Dangdutan di Wisma Atlet

Masih ada pertanyaan 

Masih dalam klarifikasinya, untuk salah satu pendapat di unggahan Instagram-nya tentang pewarta foto bisa masuk ke dalam ruangan dibandingkan keluarga, Anji menegaskan masih berlaku untuk dipertanyakan.

"Karena saya belum menemukan jawaban yang memuaskan dari sisi kode etik medis terhadap pasien Covid-19 dan keluarganya," tegas Anji.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Pewarta Foto Indonesia (PFI) Kecam Pernyataan Kontroversial Anji . . Organisasi profesi Pewarta Foto Indonesia (PFI) mengecam keras dan serius terhadap pernyataan Erdian Aji Prihartanto atau yang lebih dikenal sebagai Anji. Lewat sebuah postingan di Instagram, mantan artis ini mengungkapkan kejanggalan yang ada pada foto karya Joshua Irwandi, fotografer yang mendapatkan grant dari National Geographic, dan membuat opini penghakiman sepihak seolah-olah foto tersebut adalah hasil setting dan hasil karya dari seorang buzzer, bukan jurnalis. . Dalam foto itu, digambarkan sesosok mayat terbungkus plastik yang meninggal akibat Covid- 19 di salah satu rumah sakit di Jakarta. PFI Pusat telah menghubungi Joshua Irwandi terkait foto tersebut untuk memastikan keabsahan dari karya jurnalistiknya yang viral itu. Dari hasil diskusi tersebut, Joshua telah mematuhi kode etik jurnalistik, mematuhi prosedur perijinan, dan mengikuti segala macam protokol kesehatan yang diwajibkan oleh pihak rumah sakit. . Terkait hal tersebut di atas, PFI Pusat mengingatkan bahwa Kerja Jurnalistik dilindungi oleh Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers dan Kode Etik Jurnalistik, untuk itu Pewarta Foto Indonesia (PFI) Pusat menyatakan sikap: . (bersambung halaman komentar)

A post shared by Pewarta Foto Indonesia (@pewartafotoindonesia) on Jul 19, 2020 at 9:45am PDT

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com