Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maia Estianty Bicara soal Kehilangan, Kemarahan hingga Keikhlasan

Kompas.com - 13/06/2020, 13:48 WIB
Revi C. Rantung,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pencipta lagu serta musisi Maia Estianty berbicara mengenai kemarahan besarnya yang terjadi pada 2004 lalu.

Tak hanya itu, Maia Estianty juga menyinggung soal cara belajar ikhlas dalam kehidupannya.

Kompas.com merangkumnya sebagai berikut.

1. Marah besar karena iPod hilang

Pada 2004 lalu, Maia Estianty pernah marah besar ketika iPod miliknya hilang.

Menurut Maia, iPod tersebut berisi lagu-lagu yang dikumpulkannya selama bertahun-tahun dan jadi inspirasi bermusiknya dalam menghasilkan lagu.

Hingga akhirnya, Maia Estianty sangat bergantung pada iPod tersebut.

“Suatu saat iPod ini hilang dan itu aku marah banget, karena benar-benar yang 'Kurang ajar, iPod gue hilang, di mana sih? Ini yang nyolong siapa sih?' Buruk sangka semua deh pokoknya," kata Maia dalam kanal YouTube Maia Estianty, dikutip pada Jumat (12/6/2020).

Baca juga: Maia Estianty: Baru iPod Hilang Sudah Ngomel kayak Orang Kesetanan, Gimana kalau Nyawa Hilang?

2. Sadar akan ucapan teman

Tetapi akhirnya, Maia Estianty menyadari bahwa iPod tersebut bukanlah segala-galanya setelah dinggatkan oleh salah seorang temannya.

Dari situlah yang membuat Maia berpikir bahwa kemarahannya itu adalah salah besar.

“Katanya begini, 'Mai, Mai, baru iPod hilang, gimana kalau nanti nyawamu yang hilang?' Aku dalam hati, 'Buset, iya juga ya? Baru iPod hilang sudah ngomel-ngomel kayak orang kesetanan, gimana nanti kalau nyawa hilang',” ucap Maia Estianty.

"'Iya, kalau nyawa lu yang hilang gimana? Masa malaikat yang jemput lu, lu tampar-tamparin? Karena lu marah, enggak terima, lu enggak ikhlas'. Di situ aku benar benar yang kayak, 'Gila, iya juga ya'," kata Maia Estianty menambahkan.

Baca juga: Maia Estianty Berbagi tentang Cara Belajar Ikhlas dalam Hidup

3. Cara belajar ikhlas

Selain itu, Maia Estianty turut mempelajari bagaimana cara ikhlas dalam kehidupan, terlebih soal musibah yang menimpanya.

Walaupun, Maia Estianty sadar betul tak mudah untuk mencoba ikhlas dalam hidup.

“Menurut aku nih, teori supaya kita bisa cepat mengikhlaskan adalah kita jangan pernah terikat dengan segala sesuatu yang bukan milik kita," ucap Maia Estianty.

Menurut Maia, segala apa yang diberikan dalam dunia bukan sepenuhnya miliki pribadi melainkan Tuhan.

“Yang memberikan takdir bahwa kamu memiliki otak pintar siapa? Kan Tuhan, Allah. Kemudian, Allah memilih kamu untuk menjadi orang yang kaya, gitu lho," ujar Maia Estianty.

"Jadi, menurut aku jangan pernah terikat dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan dunia, jangan pernah merasa bahwa segala sesuatu adalah milik kita karena sama sekali bukan," kata Maia Estianty menambahkan.

Hal itu diterapkannya saat mengalah soal hak asuh ketiga anaknya saat berpisah dari Ahmad Dhani..

Dalam pandangan Maia Estianty ketika itu, anak adalah titipan Tuhan dan bukan sepenuhnya miliknya.

Baca juga: Menang Hak Asuh Anak, Maia Estianty Ungkap Alasan Dulu Pilih Mengalah dari Ahmad Dhani

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com