Maia Estianty: Baru iPod Hilang Sudah Ngomel kayak Orang Kesetanan, Gimana kalau Nyawa Hilang?

JAKARTA, KOMPAS.com - Musisi Maia Estianty mengaku pernah marah besar karena iPod miliknya hilang pada 2004.

Sebab, pada iPod yang hilang tersebut terdapat ribuan lagu yang Maia kumpulkan bertahun-tahun sebagai bahan inspirasinya dalam menciptakan sebuah lagu.

Pada intinya, Maia mengaku sangat kertergantungan pada iPod tersebut, yang harus dibawa ke mana pun dia pergi.

Baca juga: Liburan Bareng Irwan Mussry, Maia Estianty Ternyata Dibawa ke Mauritius di Afrika Timur

"Suatu saat iPod ini hilang dan itu aku marah banget, karena benar-benar yang 'Kurang ajar, iPod gue hilang, di mana sih? Ini yang nyolong siapa sih?'. Buruk sangka semua deh pokoknya," kata Maia dalam kanal YouTube Maia Estianty, dikutip pada Jumat (12/6/2020).

Kendati demikian, Maia harus belajar ikhlas lewat pelajaran yang dianggap berharga dalam hidupnya tersebut.

Pada suatu hari, Maia berkunjung ke rumah seseorang yang sangat dihormatinya.

Di sana, Maia berbincang dengan orang tersebut perihal iPod-nya yang hilang.

Baca juga: Maia Estianty dan Doa Minta Jodoh yang Terjawab

"Katanya begini, 'Mai, Mai, baru iPod hilang, gimana kalau nanti nyawamu yang hilang?', Aku dalam hati, 'Buset, iya juga ya? Baru iPod hilang sudah ngomel-ngomel kayak orang kesetanan, gimana ntar kalau nyawa hilang'," ujar Maia.

"'Iya, kalau nyawa lu yang hilang gimana? Masa malaikat yang jemput lu, lu tampar-tamparin? Karena lu marah, enggak terima, lu enggak ikhlas'. Di situ aku benar benar yang kayak, 'Gila, iya juga ya'," kata Maia.

Tertarik dengan celotehnya, Maia bertanya bagaimana untuk ikhlas terhadap musibah yang menimpanya.

Baca juga: Maia Estianty dan Doa Minta Jodoh yang Terjawab

"Ya sudah gampang, suatu saat ketika kamu kehilangan lagi, kamu bilang begini, ya sudah enggak apa-apa, nanti diganti lebih naik, yakin kepada Allah'," ucap Maia menirukan perkataan orang tersebut.

Tanpa diduga, istri Irwan Mussry itu mengaatakan, nasihat orang yang sangat dihormatinya itu membuat pola berpikirnya berubah dan belajar arti dari keikhlasan.

"Terus sudah tuh, aku mulai belajar untuk mengikhlaskan segala sesuatu dengan cepat walaupun kita manusiawi sekali bahwa kehilangan hari pertama itu ada yang nyesek, nyesek banget," ujar Maia.