Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenazah Anak Karen Pooroe Diotopsi, Diiringi Isak Tangis hingga Hadiah Terakhir

Kompas.com - 20/02/2020, 12:03 WIB
Melvina Tionardus,
Andi Muttya Keteng Pangerang

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kemarin, Rabu (19/2/2020), makam anak Karen Pooroe, Zefania Carina (6), yang terletak di TPU Tanah Kusir dibongkar oleh pihak kepolisian Polres Metro Jakarta Selatan.

Pembongkaran itu bertujuan untuk mengotopsi jasad Zefania atas permintaan Karen.

Baca juga: Makam Anak Karen Pooroe Mulai Dibongkar, Polisi Akan Otopsi Jenazah

Mendiang Zefania meninggal dunia pada 7 Februari 2020 usai diduga jatuh dari lantai 6 apartemen kediaman suami Karen, Arya Satria Claproth.

1. Dijaga ketat kepolisian

Penggalian makam dilakukan sejak pukul 08.00 WIB.

Di sekitar makam, polisi juga memasang garis polisi sehingga tidak bisa disaksikan secara dekat.

Baca juga: Karen Pooroe Kuatkan Diri Saksikan Otopsi Jenazah Anaknya

Sejumlah polisi dan yang menggunakan rompi khusus sambil memegang senjata, berada di sekitar makam berjaga dan mengawal proses pembongkaran makam.

Beberapa keluarga dan tim kuasa hukum Karen juga telah berada di tempat sejak awal.

2. Karen turut hadir

Beberapa saat kemudian, Karen tiba di TPU Tanah Kusir untuk menyaksiksn proses pembongkaran dan otopsi tersebut.

Baca juga: Dari Kejauhan, Karen Pooroe Menangis Lihat Makam Anaknya Dibongkar

Mantan kontestan ajang Indonesian Idol ini mengaku memutuskan untuk tetap datang ke proses otopsi Zefania.

"Ya saya harus menguatkan diri saya untuk hadir di otopsi anak saya. Walaupun berat, cuma saya harus hadir," kata Karen dengan Nada bergetar.

Mencari kebenaran dari meninggalnya Zefania menjadi penguat bagi Karen untuk tetap datang.

"Saya harus tahu kebenaran. Dengan anak saya diotopsi, mudah-mudahan apa yang menjadi tanda tanya untuk saya dan keluarga, saya sebagai ibu bisa terjawab," ungkap Karen.

Baca juga: Tak Kuat Saksikan Otopsi Anaknya, Karen Pooroe Menjauh dari Makam

3. Karen menangis lagi dan menjauh dari makam

Saat menghampiri tenda tempat menunggu, Karen mulai menitikan air mata sambil sesegukan.

Ia pun ditenangkan oleh keluarga dan kerabatnya.

Karen dan keluarga hanya bisa menyaksikan proses pembongkaran makam dan otopsi dari kejauhan. Mereka juga berdoa demi kelancaran proses otopsi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com