Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kucumbu Tubuh Indahku Dihentikan Paksa, Garin Nugroho: Pemerintah Dipermalukan

Kompas.com - 13/11/2019, 14:29 WIB
Ira Gita Natalia Sembiring,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Sutradara Garin Nugroho menilai, penghentian paksa film Kucumbu Tubuh Indahku oleh sekelompok ormas di Bandar Lampung adalah hal yang mempermalukan pemerintah.

Diberitakan sebelumnya, Kucumbu Tubuh Indahku dihentikan secara paksa oleh salah satu ormas, Selasa (12/11/2019) siang.

Massa anggota ormas itu datang saat pemutaran film berlangsung di Gedung Dewan Kesenian Lampung (DKL) Kompleks PKOR Way Halim, sekitar pukul 13.00 WIB.

Menurut Garin, hal itu mencerminkan gaggalnya pemerintah dalam memberantas radikalisme.

Baca juga: Kucumbu Tubuh Indahku Wakili Indonesia di Oscar 2020, Ini Kata Garin Nugroho

"Film itu telah lulus sensor, jadi sebenarnya penutupan itu memalukan pemerintah, karena saya telah melakukan pekerjaan sesuai prosedur hukum kan, jadi sebenarnya pemerintah sangat dipermalukan, bukan saya," kata Garin saat dihubungi Kompas.com, Rabu (13/11/2019).

"Menunjukkan bahwa pemerintah enggak niat soal radikalisme, itu cuma jargon politik yang dijual-jual aja kok," sambungnya.

Garin menegaskan, film yang dibintangi oleh Randy Pangalila dan Sujiwo Tedjo itu sudah mengikuti prosedur hukum yang sesuai. Sebelumnya hal serupa juga pernah dialami Garin di Semarang.

Baca juga: Film Kucumbu Tubuh Indahku Tuai Kontroversi, Garin Nugroho Buka Suara

"Radikalisme bisa hilang kalau kejadian sehari-hari semacam itu dicegah, karena film Kucumbu Tubuh Indahku udah lolos sensor sudah susai prosedur hukum dan aku sudah mengalami ini dan aku melawan," tutur Garin.

"Aku enggak tahu sama sekali. Kalau di Semarang mereka menutup aku meminta wali kota untuk turun tangan," lanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com