Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Alasan Kuldesak, Surat untuk Bidadari, dan Tjoet Nja' Dhien Jadi Perwakilan Indonesia di FEFF 2024

Tiga film klasik yang dipilih adalah Kuldesak, Surat untuk Bidadari, dan Tjoet Nja' Dhien.

Direktur Perfilman, Musik, dan Media Kemendikbudristek, Ahmad Mahendra, mengatakan bahwa ketiga film itu memang diusulkan untuk diputar di FEFF 2024.

Ketiga film tersebut dianggap penting karena memiliki pengaruh besar dalam perjalanan industri perfilman Indonesia.

"Ketiga film itu memiliki pengaruh tersendiri, punya momen-momen yang menyoroti film-film Indonesia," ujar Mahendra saat ditemui di Udine, Senin (29/4/2024).

Hal ini sejalan dengan program Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang sedang mendorong pengarsipan film-film lama Indonesia.

Setelah Far East Film Festival, film-film klasik Indonesia lainnya sedang diupayakan untuk tayang di Venice Film Festival yang akan berlangsung pada Agustus.

"Tadi dengan Venice juga lagi ada pembicaraan untuk membawa film-film lama kita dan sebagainya," kata Mahendra.

Selain ketiga film klasik itu, Indonesia juga membawa tiga film lain untuk berkompetisi di Far East Film Festival.

Ketiga film yang berkompetisi adalah 13 Bom di Jakarta, Kereta Berdarah, dan Ali Topan.

Far East Film Festival merupakan salah satu festival film genre terbesar di dunia yang memfokuskan penayangan film Asia dan Eropa.

Festival film yang sudah berusia 26 tahun itu berlangsung pada 24 April sampai 2 Mei 2024 di Udine, Italia.

https://www.kompas.com/hype/read/2024/05/01/075200966/alasan-kuldesak-surat-untuk-bidadari-dan-tjoet-nja-dhien-jadi-perwakilan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke