Diketahui, Nino dan Cinta kini menetap di Amerika Serikat untuk melanjutkan pendidikan mereka.
Adapun Astrid bercerita bahwa ia tetap memantau anak-anaknya yang menjalankan puasa di sana.
“Saya masih bisa bangunin mereka sahur. Pas mereka sahur ya kita buka puasa. Jadi saya bisa telepon anak-anak di sana. Tanya masak apa, paling mereka makan-masakan yang sudah jadi, agak sedih,” kata Astrid di daerah Mampang, Jakarta Selatan baru-baru ini.
Astrid merasa anak-anaknya mesti merasakan hal tersebut untuk menempa kemandirian mereka. Meskipun dia tak memungkiri sempat merasa sedih ketika harus berjauhan dengan anak-anaknya.
“Ya enggak apa-apa mereka harus semangat karena nantinya mereka akan hidup sendiri kalau mama papanya sudah tua. Jadi harus bisa hidup sendiri,” ucap Astrid.
“Kadang kalau telepon mereka subuhan, kasihan mereka berduaan aja,” tambah.
Uya menambahkan, Nino dan Cinta mengungkap kerinduan dengan makanan di Indonesia.
“Nino buka sahur minta es teh manis kalau Cinta minta telor. Tapi kalau Cinta udah lebih mandiri buat masak-masak,” ungkap Uya.
Lebih lanjut, Uya dan Astrid harus mendukung penuh kedua anaknya untuk hidup mandiri di negara orang.
https://www.kompas.com/hype/read/2024/03/17/130124866/uya-kuya-dan-astrid-jalani-ramadhan-jauh-dari-cinta-dan-nino