Produser 24 Jam Bersama Gaspar, Yulia Evina Bhara dan Cristian Imanuell mengungkapkan alasan film ini tidak jadi tayang di bioskop.
Yulia mengatakan, sejak awal film ini direncanakan produksinya, ia dan tim produksi ingin agar bisa menjangkau penonton secara luas.
"Memang kita inginnya cerita tentang Indonesia di masa depan ini bisa dinikmati bukan hanya oleh penonton Indonesia, jadi penonton internasional, global, worldwide," ujar Yulia Evina Bhara dalam konferensi pers di Grand Hyatt, Jakarta Pusat, Jumat (8/3/2024).
Kata Yulia, cerita film disutradarai Yosep Anggi Noen ini sangat unik.
"Ini cerita distopia di tempat kita dan masa yang akan datang. Oleh karenanya bertemu dengan visi Netflix di mana kita ingin menceritakan cerita-cerita Indonesia ke panggung dunia," tutur Yulia Evina Bhara melanjutkan.
Cristian membenarkan bahwa timnya bertujuan untuk menunjukkan film Indonesia ke kancah dunia, cara lainnya dengan mendaftarkan ke festival film internasional.
"Kita merasa dengan ada di Netflix bisa menjangkau lebih banyak penonton," ujar Cristian Imanuell.
Kisah 24 Jam Bersama Gaspar diadaptasi dari novel berjudul sama karya Sabda Armandio.
Gaspar (Reza Rahadian), detektif partikelir yang terhubung dengan petunjuk tentang misteri hilangnya Kirana (Shofia Shireen), sahabat masa kecilnya.
Petunjuk itu mengarah kepada Wan Ali (Iswadi Pratama) yang terlibat sindikat perdagangan manusia.
Divonis akan mati dalam 24 jam, Gaspar merencanakan perampokan sebuah toko emas bersama lima orang lain.
Selain Reza Rahadian dan Laura Basuki, film ini dibintangi, Shenina Cinnamon sebagai Agnes, Kristo Immanuel sebagai Njet, Sal Priadi sebagai Yadi, Dewi Irawan sebagai Bu Tati hingga sebagai Wan Ali.
https://www.kompas.com/hype/read/2024/03/08/190806266/produser-film-24-jam-bersama-gaspar-jelaskan-alasan-pilih-tayang-di-ott