4 Fakta Menarik dari Film Horor Religi Siksa Kubur

Film tersebut ditulis dan disutradarai oleh Joko Anwar.

Siksa Kubur merupakan film kedua dari Come and See Pictures setelah Pengabdi Setan 2: Communion.

Apa saja hal menarik di balik horor religi Siksa Kubur?

1. Alasan dirilis Lebaran

Joko Anwar memiliki alasan tersendiri Siksa Kubur dirilis pada libur Lebaran tahun ini.

Menurut Joko, tema yang diusung oleh filmnya kali ini sangat cocok dengan nuansa Lebaran.

"Saya kalau merilis film enggak harus tanggal berapa, bulan berapa. Tapi yang ini sesuai dengan momen Lebaran karena setelah sebulan dikerangkeng setan-setan dilepas supaya manusia tidak lupa," kata Joko Anwar.

Siksa Kubur menjadi film kedua yang mengisi slot libur Lebaran setelah Badarawuhi di Desa Penari.

2. Makna poster

Poster Siksa Kubur menampilkan deretan pocong membentuk tengkorak kepala manusia dan ditemani seekor ular.

"Secara harfiah setiap orang, sebanyak apa pun yang dia miliki, kalau dia meninggal akan kembali ke tanah bagi yang beragama Islam, Kristen, seperti itu dan juga agama-agama lain," kata Joko.

Sementara untuk jumlah 12 pocong yang ada di gambar, Joko meminta penonton mencari tahu jawabannya dengan menyaksikan filmnya.

Adapun gambar ular yang ditampilkan di poster adalah ular Sajaul Al-Aqra.

Dalam penelusuran Kompas.com, Sajaul Al-Aqra adalah ular mengerikan yang menjadi teman di dalam kubur.

Ular ini diperintahkan Allah SWT untuk menyiksa orang-orang Muslim yang lalai dalam mendirikan shalat.

3. Kaitan dengan film pendek

Ada kaitan tersendiri di antara film pendek dan panjang Siksa Kubur.

Hal itu dikonfirmasi oleh Joko Anwar dalam konferensi pers.

Film panjang Siksa Kubur terjadi karena ada kejadian film pendek Siksa Kubur.

4. Kajian-kajian agama

Demi mempertebal unsur religi di dalam filmnya, Joko Anwar banyak membaca kajian-kajian agama dan buku yang membahas siksa kubur.

Hal itu dilakukan semata untuk mempertanggungjawabkan materi yang diangkatnya.

"Karena ketika kita sudah berani bilang ini film horor religi kalau kita bikinnya serampangan takut dosa, nanti malah kita yang disiksa di kubur," kata Joko Anwar.