Polip di Usus Berisiko Jadi Kanker, Mpok Atiek Menangis Ungkap Alasan Tak Berani Lakukan Operasi

Padahal Mpok Atiek tahu, dengan riwayat orangtua yang memiliki kanker, tak menutup kemungkinan untuk polip tersebut berkembang menjadi sel kanker.

"Karena gen itu kuat, kemungkinan besar akan ikut sama gen itu, sel kanker, walaupun sekarang masih jinak," kata Mpok Atiek dikutip dari YouTube Melaney Ricardo.

"Makanya harus diangkat secepatnya," sambungnya.

Namun komedian dengan nama asli Atiek Riwayati mengaku tak punya cukup keberanian untuk melakukan operasi pengangkatan polip.

"Karena mama itu meninggalnya setelah dioperasi," ujar Mpok Atiek dengan suara bergetar, dikutip dari YouTube Ngobrol Asix.

"Kalau Emak kan masih jinak, kalau mama kan udah kanker," imbuhnya.

Masih membekas dalam ingatan, Mpok Atiek menceritakan kejadian yang dialami ibunya saat itu.

"Jadi mama waktu itu di operasi di perutnya, tapi di kemo-kemo dulu, habis kemo baru operasi," tutur Mpok Atiek.

Setelah menjalani operasi, ibunda Mpok Atiek yang menderita kanker usus untuk sementara menggunakan kantong untuk buang air besar.

Setelah beberapa bulan, operasi dilakukan untuk mengembalikan fungsi awal organ tubuh.

"Berapa bulan kemudian dikembalikan ke semula. Begitu di operasi, dari meja operasi sampai ruang ICU, mama enggak bangun lagi," ucap Mpok Atiek sambil menangis.

"Mungkin itu yang bikin emak trauma, takut (menjalani operasi)," lanjutnya.

Karena ketakutannya itu, Mpok Atiek akhirnya memilih melakukan pengobatan alternatif.

"Emak ada pengobatan di Sinshe Awi," kata Mpok Atiek.

"Mudah-mudahan dengan penobatan di Sinshe AWi ini sembuh. Karena ada beberapa penyakit emak, berobat di Sinshe Awi sembuh," harapnya.

Sebelumnya, Mpok Atiek sempat menceritakan awal kecurigaannya.

Mpok Atiek mengaku awalnya hanya merasa tak nyaman dengan bagian perutnya.

"Awalnya perutnya enggak enak, terus tiap hari kayak begah, kembung, mules," ucap Mpok Atiek dikutip dari YouTube Melaney Ricardo.

"Kayak sembelit. Pokoknya enggak enak di perut," sambungnya.