Idap Skoliosis, Sarwendah Jalani Terapi dan Rutin Pakai Brace

Sarwendah baru mengetahuinya dua atau tiga bulan yang lalu ketika sedang bercermin.

Ia melihat saat itu bahunya tinggi sebelah.

Ketika diperiksa ke dokter ternyata ia divonis mengalami skoliosis.

“Ketahuannya kayak baru dua bulan atau tiga bulan yang lalu. Jadi emang benar-benar udah ngerasa sakit pas ngaca kok pundak aku tinggi sebelah, jadi kayak akhirnya kemaren dicek karena takutnya makin miring kan,” ujar Sarwendah saat grand opening Tally, di Mall Of Indonesia (MOI), Jakarta Utara, Sabtu (16/9/2023).

Sarwendah mengatakan, penyebab skoliosis yang dialaminya karena kebiasaannya yang sering membawa beban di satu sisi bahu saja.

“Karena kebiasaan gendong anak terus pas nyusuin anak terus kalau enggak bawa tas miring satu pundak doang. Kalau enggak pas berdiri terus duduk itu membungkuk itu makin berasa,” kata Sarwendah.

“Nah itu pas kerasa banget waktu sering live karena duduk lama nah jadi aduh pas selesai pinggangnya tuh kayak makin sakit, sakitnya tuh sampai ke kepala kadang kayaknya waduh enggak benar nih. Jadi saat itu langsung cek,” lanjut Sarwendah.

Sarwendah mengatakan, untuk membuat postur tubuhnya kembali normal, ia pun menjalani terapi ke dokter.

“Masuk terapi. Oh iya itu kan kalau yang keretek ada dokter ahli untuk yang benerin tulangnya,” ucap Sawendah.

Selain terapi, Sarwendah juga rutin menggunakan brace atau penyangga punggung.

“Iya (pakai brace) jadi kalau aku misalnya emang buat kesehatan aku karena akunya skoliosis. Itu membantu mengingatkan kita bukannya kayak full 24 jam aku harus pakai, enggak juga. Jadi kayak sehari tiga jam pakai yang penting kan makin lama kita makin terbiasa postur tubuh kita balik kayak tegap,” tutur Sarwendah.