Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Review Film Barbie, Petualangan Margot Robbie dan Ryan Gosling ke Dunia Nyata

Film Barbie ini mengisahkan tentang sosok Barbie (Margot Robbie) yang mengalami krisis identitas dan tidak puas ketika tinggal di Barbie Land (kerajaan Barbie).

Hingga akhirnya, dia ditemani oleh Ryan Gosling (Ken) mencoba keluar dari Barbie Land untuk sebuah petualangan yang baru ke dunia nyata.

Di awal film penonton dimanjakan dengan keindahan Barbie Land di mana visual film ini didesain serba merah muda. Imajinasi masa kecil saat bermain boneka Barbie diwujudkan di film ini.

Penonton bisa melihat kehidupan para Barbie yang jauh dari logika manusia. Film ini menyuguhkan rumah-rumahan Barbie dan perabotannya.

Bahkan, keindahan kostum dan perabotan para Barbie dengan segala profesinya disiapkan dengan sangat baik.

Film ini menunjukan bahwa Barbie pun bisa menjadi apa saja. Menjadi dokter, peraih Nobel, ilmuwan roket, tukang kebun, dan pilot. Presiden Barbie Land pun seorang perempuan.

Di awal film ini diperlihatkan bahwa para Barbie yang menguasai Barbie Land. Sementara, Ken digambarkan sebagai boneka pelengkap saja di Barbie Land.

Setelah Barbie berada di dunia nyata, sutradara sekaligus penulis skenario, Greta Gerwig memunculkan sifat asli manusia.

Naskahnya sangat menarik dengan diwarnai politik dan kritik sosial dari Greta Gerwig dan Noah Baumbach yang masuk akal.

Seperti digambarkan dalam film ini, kantor pusat perusahaan Mattel (perusahaan yang memproduksi Barbie) pemegang jabatan tertingginya diisi oleh para pria.

Sementara, hanya ada seorang ibu bernama Gloria (America Ferrara) yang memegang pekerjaan sebagai tingkat pemula walau kemampuan menggambarnya cukup diacungkan jempol.

Barbie menjadi lebih perasa setelah mengetahui ternyata di dunia nyata wanita hanya dijadikan obyek keindahan para pria.

Sementara, Ken lebih percaya diri usai mengisi kepalanya yang kosong dengan semua kemungkinan yang ditimbulkan oleh patriarki. Bahkan, ia mencari buku-buku soal patriarki untuk diadopsinya di Barbie Land.

Babak kedua film ini mulai saat Ken membawa pengetahuannya tentang patriarki ke Barbie Land. Tak sekedar menjadi pelengkap, Ken ingin menguasai Barbie Land. Momen itu membuat Barbie putus asa.

Kemudian, Gloria (America Ferrera) dan anak perempuannya, Sasha (Ariana Greenblatt), menyadarkan Barbie lewat pesan feminis.

Barbie kemudian punya kekuatan kembali. Dibantu dengan Barbie Aneh, Gloria, Sasha dan Barbie Stereotip ini mencoba mengambil alih kembali Barbie Land dengan mengecoh para Ken lewat kelemahan pria.

Untuk orang dewasa akan mengerti pesan atau isu yang diangkat dalam film ini, tapi untuk anak kecil atau remaja mungkin bisa bingung karena konteks yang digunakan dan beberapa berkaitan dengan isu-isu yang cukup berat.

Di luar dari itu, overall film Barbie sangat menghibur, dan tak bosan menontonnya dengan durasi dua jam karena bisa bernostalgia dengan masa kecil saat bermain Barbie.

https://www.kompas.com/hype/read/2023/07/20/132449166/review-film-barbie-petualangan-margot-robbie-dan-ryan-gosling-ke-dunia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke