Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Industri Musik K-Pop dan Nestapa Fans

BEBERAPA waktu lalu, para fans K Pop dikejutkan dengan beredarnya video kedekatan dua Idol K-Pop terbesar di dunia. Video memperlihatkan kedua Idol berpegangan menelusuri sungai pada malam hari, di sebuah kota.

Video tersebut seketika menjadi buah bibir di kalangkan fans K-Pop. Sebagian fans merasa senang dengan kemunculan video tersebut, sebagian lagi merasa sedih dan terpuruk.

Kedua agensi di mana tempat idol tersebut bernaung telah mengeluarkan pernyataan diplomatis yang dianggap sebagian fans K-Pop tidak menjelaskan peristiwa tersebut.

Kekecewaan masing-masing fans diekspresikan dengan berbagai cara, ada yang mendiskusikan di ruang virtual, group fan base, coffee shop, dan lain-lain.

Diskusi tersebut menghasilkan berbagai macam pemikiran fans yang diharapkan dapat menjelaskan permasalahan tersebut.

Namun, pemikiran fans hanya sebuah pemikiran. Buah pikiran yang hidup di kalangan fans akan menjadi kebenaran yang diyakini fans tersebut.

Pemikiran positif diharapkan dapat mengobati perasaan fans yang kecewa atas video tersebut dan pemikiran negatif akan menambah kecemasan hingga depresi.

Ekspresi itu semua dituangkan melalui media sosial dengan berbagai bentuk. Ada yang menghina, menyerang, merundung, dan tindakan negatif lainnya yang merugikan orang lain.

Banyak riset dalam bidang Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial yang membahas fenomena tersebut sebelumnya.

Tujuan dilakukan riset berawal dari kecemasan atau situasi yang memprihatinkan para peneliti dari suatu isu dan perlu dicarikan jalan keluar dari masalah tersebut.

Riset terkait fanatisme fans telah banyak dilakukan. Contohnya tema riset seperti gaya hidup hedonis dan perilaku konsumtif fans K-Pop (Wulandari, 2022). Riset ini bercerita tentang fans yang mencoba untuk mengikuti gaya sang idol.

Aksesori apa yang mereka pakai, pakaian apa yang mereka gunakan, tempat apa saja yang mereka kunjungi sebagai bentuk glamoritas dan kemapanan kaum muda sang Idol.

Standar itulah yang dilakukan fans untuk menyerupai seperti idol, walaupun kenyataan hidup sering kali tidak sesuai dengan apa yang diinginkan.

Selanjutnya riset terkait fanatisme pada fans K-Pop di media sosial memicu Fanwar (Trihandayani, 2023).

Riset ini bercerita tentang tidak relanya fans terhadap perlakukan yang menimpa sang Idol, sehingga memicu peperangan di antar fans, lintas fans, bahkan ada yang membawanya ke ranah hukum.

Riset lain bertema fan activism, cybervigilantism, and Othering mechanisms in K-pop fandom (Jung, 2012).

Riset terkait K-Pop saat ini telah menjadi tren di kalangan akademis. Buku berjudul K-Pop The International Rise of the Korean Musik Industry (Choi & Roald Maliangkay, 2015), menggambarkan posisi fans di dalam industri musik K-Pop.

Salah satu bagian buku tersebut membahas "dari fans, oleh fans, untuk fans". Fans K-Pop adalah tentang K-Pop itu sendiri.

Mereka akan menyimbolkan diri sebagai bentuk identitas fans K-Pop dan menjauhkan diri dari kelompok lain.

Lebih lanjut buku tersebut bercerita tentang fans sebagai konsumen. Patut dicatat industri K-pop mengandalkan fans untuk menunjukkan kepada dunia bahwa K-pop adalah inovasi terbesar saat ini.

Dua dekade lalu, Jonh Fiske berpendapat, perjuangan yang konstan antara fans dan industri musik. Perusahaan industri musik menggabungkan selera fans untuk produk musiknya.

Saat ini dalam kasus fans K-Pop dan industri musik lebih banyak berkolaborasi dan negosiasi ketimbang memperlebar ketegangan antara industri musik dan fans.

Sehingga tidak jarang ditemukan jika fans suka dengan warna kuning, industri akan menangkap sinyal tersebut dan membuat produk musiknya dengan warna yang sama atau sebaliknya (Choi & Roald Maliangkay, 2015).

Namun saat ini perkembangan kasus skandal, balada percintaan idol menjadi panggung simulakra yang dipertontonkan kepada fans, alih-alih sebagai bentuk industri musik K-Pop kekinian.

Sebagai industri tentu saja mencari formula yang diharapkan dapat meningkatkan, bahkan mempertahankan popularitas idol.

Namun upaya tersebut terkadang membuat nestapa untuk fans itu sendiri. Efek-efek negatif yang dialami fans kurang menjadi diperhatikan oleh Industri musik K-Pop.

Keuntungan selalu menjadi target utama, dari sisi ekonomi dan emosional fans. Kecemasan dan depresi dengan mudah menghampiri fans K-Pop melalui media sosial.

Masalah ini harus menjadi perhatian khusus oleh fans, industri, dan pemerintah. Jika dibiarkan dikhawatirkan akan menjadi masalah dalam satu generasi.

Untuk fans, sudah saatnya mereka yang mengalami kecemasan dan depresi mulai mengelola penerimaan informasi dengan baik. Dengan cara 3 T sebagai berikut:

  1. Tidak perlu membuka konten yang tidak diinginkan
  2. Tidak perlu menyebarkan konten yang tidak disukai
  3. Tidak perlu posting ulang konten yang tidak disukai

Jika 3 T tersebut masih dirasa kurang untuk mengurangi kecemasan dan depresi, patut dicoba untuk puasa dari media sosial atau matikan saja smartphone yang dimiliki.

Berdiskusi dan bermainlah dengan keluarga, teman, hewan peliharaan, atau mengerjakan tugas yang belum diselesaikan daripada fokus kepada konten yang kalian tidak sukai.

Buatlah aktivitas yang menarik seperti berolah raga, liburan, dan lain-lain yang membuat suasana hati menjadi lebih baik.

Kita sendiri adalah penentu kualitas informasi dari vitual life yang kita miliki. Jangan mudah terbawa alur narasi yang muncul dari berbagai media sosial.

Untuk industri, sebagai bentuk pertanggung jawaban sosial antarnegara, penting rasanya memikirkan kesehatan mental fans musik K-pop. Fans adalah konsumen utama dalam industri musik K-pop.

Secara sederhana sebagai sebuah industri pengelolaan stakeholder yang baik menjadi kunci utama keberhasilan dari bisnis.

Jika tidak dijaga dengan baik, maka industri tersebut akan mudah tenggelam seperti yang sudah banyak dialami perusahaan besar.

Serta peran pemerintah turut ambil andil dalam penguatan literasi media kepada generasi ke generasi.

Regulasi pemanfaatan media sosial untuk melindungi masyarakat patut dikuatkan, sehingga generasi terbaru tidak dengan mudah terhasut oleh berbagai narasi sederhana yang merugikan.

*Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

https://www.kompas.com/hype/read/2023/05/24/134203866/industri-musik-k-pop-dan-nestapa-fans

Terkini Lainnya

Inside Out 2 Jadi Film dengan Pendapatan Pembuka Terbesar 2024

Inside Out 2 Jadi Film dengan Pendapatan Pembuka Terbesar 2024

Film
Sinopsis Film Danny the Dog (Unleashed), Jet Li Jadi Tukang Pukul Rentenir

Sinopsis Film Danny the Dog (Unleashed), Jet Li Jadi Tukang Pukul Rentenir

Film
Daddio, Film Baru Sean Penn dan Dakota Johnson Segera Tayang di Indonesia

Daddio, Film Baru Sean Penn dan Dakota Johnson Segera Tayang di Indonesia

Film
Dua DJ asal Indonesia Tampil di Festival Musik IT’S THE SHIP Bareng Yellow Claw, Manggung di Atas Kapal Pesiar Menuju Busan dan Nagasaki

Dua DJ asal Indonesia Tampil di Festival Musik IT’S THE SHIP Bareng Yellow Claw, Manggung di Atas Kapal Pesiar Menuju Busan dan Nagasaki

Musik
Respons Ruben Onsu Usai Gugat Cerai Sarwendah

Respons Ruben Onsu Usai Gugat Cerai Sarwendah

Seleb
Sinopsis Film Enter the Fat Dragon, Donnie Yen Jadi Polisi Gendut Jago Bela Diri

Sinopsis Film Enter the Fat Dragon, Donnie Yen Jadi Polisi Gendut Jago Bela Diri

Film
Konser Lay Zhang di Indonesia Batal Digelar

Konser Lay Zhang di Indonesia Batal Digelar

Musik
Joko Anwar Ingin Nightmares and Daydreams Bisa Dikembangkan di Berbagai Negara

Joko Anwar Ingin Nightmares and Daydreams Bisa Dikembangkan di Berbagai Negara

Film
Adegan ini Bikin Donny Alamsyah Tertarik Main Film Sengkolo Malam Satu Suro

Adegan ini Bikin Donny Alamsyah Tertarik Main Film Sengkolo Malam Satu Suro

Film
Apa Arti dari Lambang Segitiga di Nightmares and Daydreams?

Apa Arti dari Lambang Segitiga di Nightmares and Daydreams?

Film
Joe Alwyn Buka Suara soal Kandasnya Hubungan dengan Taylor Swift

Joe Alwyn Buka Suara soal Kandasnya Hubungan dengan Taylor Swift

Seleb
Acara Seribu Pelukan Jin BTS Tuai Reaksi Beragam, Tangis hingga Laporan Polisi

Acara Seribu Pelukan Jin BTS Tuai Reaksi Beragam, Tangis hingga Laporan Polisi

K-Wave
Puji Kejujuran Penggemar Usia 19 Tahun yang Ngaku Ingin Punya Banyak Uang, B.I: Aku Juga Mau

Puji Kejujuran Penggemar Usia 19 Tahun yang Ngaku Ingin Punya Banyak Uang, B.I: Aku Juga Mau

K-Wave
Sering Turun Panggung, Intip Momen Seru B.I dan Penggemar di Konser HYPE UP Jakarta

Sering Turun Panggung, Intip Momen Seru B.I dan Penggemar di Konser HYPE UP Jakarta

K-Wave
Konser Berlangsung 3 Jam hingga Izinkan Penggemar Pulang Duluan, B.I : Enggak Ada yang Mau Pulang?

Konser Berlangsung 3 Jam hingga Izinkan Penggemar Pulang Duluan, B.I : Enggak Ada yang Mau Pulang?

K-Wave
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke