Kuasa Hukum Anak Ira Riswana dan Syamil Korban Tabrak Saling Bantah soal Isi Rekaman CCTV

Orangtua Syamil juga turut hadir di gelar perkara.

Yang pertama, tim kuasa hukum Maulana menyebut ada dugaan almarhum Syamil melanggar aturan lalu lintas, yakni menerobos lampu merah.

"Sesuai dengan yang sudah saya jelaskan juga, betul adanya terjadi dugaan pelanggaran lampu merah dan klien (Maulana) itu tetap, sesuai dengan CCTV, berada di jalurnya," kata Nicholas Olop, kuasa hukum Maulana Malik Ibrahim.

Namun, tim kuasa hukum Syamil membantahnya.

"Tidak. Kalau menurut kami tidak," kata Rizky Sianipar, kuasa hukum almarhum Syamil diwawancarai terpisah.

Kedua, soal itikad baik Maulana dalam menolong Syamil setelah tertabrak juga bertolak belakang.

Kuasa hukum Maulana menyebut kliennya menghentikan kemudinya setelah menabrak. Hanya saja tidak terekam CCTV karena sudah di luar sudut jangkauan.

Maulana juga disebut membawa Syamil dan Bayu (korban lainnya) ke rumah sakit kemudian.

"Jadi dugaan kabur itu enggak ada, klien kami bahkan ikut naik ke taksi, bahkan naik di bagasi. Itu saking penginnya dia kawal ke rumah sakit, bukti pembayaran rumah sakit kami pegang semua," kata Nicholas Olop.

Sementara keluarga Syamil menyatakan Maulana tidak langsung berhenti melainkan baru berhenti setelah dikejar warga di sekitar TKP.

"Keterangan dari pihak keluarga, dugaan pembawa mobil dikejar oleh ojol atau orang sekitar, jadi dia berhenti. Itu pengakuan dari keluarga," tutur Rizky Sianipar.

Sebagaimana diketahui, Maulana Malik Ibrahim mengendarai mobil Mercy dari arah kawasan Mampang usai pulang dari kantor temannya pada Minggu (12/3/2023) dini hari.

Tiba-tiba motor yang ditumpangi Bayu dan Syamil diduga menerobos lampu merah dari arah Cilandak hingga terjadi kecelakaan.

Kecelakaan ini membuat Syamil tewas di tempat. Sementara Bayu kritis lalu dirawat di RSUD Pasar Minggu.

Anak Ira sudah diperiksa oleh kepolisian, tetapi belum ditetapkan sebagai tersangka.