Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Awal Mula Anak Mona Ratuliu Depresi, Cara Penanganan dan Kondisi Terkininya

Mima mengaku sudah tujuh tahun terakhir ia berjuang bangkit dari depresinya. Mima juga mengunggah video yang berisi foto-foto saat ia berada di titik terendah.

Sampai pada Juli 2022 lalu puncaknya, Mima merasa lelah dengan hidupnya yang punya masalah mental hingga ingin mengakhiri hidupnya dengan melakukan percobaan bunuh diri.

Mona Ratuliu baru-baru ini menceritakan awal mula ia tahu anaknya mengalami depresi, penanganan yang dilakukan hingga kondisi Mima saat ini.

Awal mula depresi

Mona mengaku anaknya sudah menunjukkan tanda-tanda depresi sejak berusia dua belas tahun.

Awal-awal tanda yang dialami Mima adalah kerap sakit asam lambung dan sesak nafas secara tiba-tiba sampai harus bolak-balik ke Unit Gawat Darurat (UGD).

Awalnya ia tak tahu alasan Mima sakit-sakitan. Sampai pada saat Mima duduk di bangku SMA, Mona mengetahui bahwa asam lambung dan sesak nafas itu datang karena anaknya mengalami panic attack.

“Terus pas SMA dia sudah mulai panic attack, bolak balik ke psikolog, itu sebenarnya sudah panjang,” ucap Mona di kawasan Tendean, Senin (6/2/2023).

“Jadi pas kejadian enggak kaget-kaget banget karena memang sudah ada prosesnya. Jadi berusaha memahami prosesnya sudah lama,” lanjut Mona.

Penanganan

Tak hanya ke psikolog, Mona juga membawa Mima ke psikiater untuk ditangani secara khusus. Di sana sang anak diberikan beberapa obat.

Saat tahu anaknya kena serangan panic attack, Mona tak terlalu kaget karena proses yang dilalui Mima cukup panjang.

“Suka kena serangan panik entah kenapa bolak balik ke psikolog jadi itu udah panjang. Begitu kejadian enggak kaget banget karena itu baru terjadi karena memang sudah ada prosesnya dari awal,” kata Mona.

“Pengumpulan informasi, berusaha memahami prosesnya udah lama makanya Alhamdullilah sudah jelas kondisinya seperti apa malah treatment-nya lebih jelas seperti apa,” lanjut Mona.

Kondisi terkini

Setelah sang anak dibawa ke psikolog dan psikiater, Mona mengatakan kini kondisi Mima sudah lebih stabil.

Bahkan, kata Mona, Mima sudah bisa menjalani aktivitasnya kembali dengan kuliah dan bekerja.

“Sekarang sudah stabil. Dulu waktu lagi parah-parahnya sampai enggak bisa kuliah, kadang bolos kerja, enggak punya energi buat mandi, buat makan, sekarang dia kualitas hidupnya baik, udah kerja lagi, sekarang moodnya udah baik,” kata Mona.

Selain itu, Mona juga kerap dipanggil sebagai pembicara mengenai kesehatan mental.

Meski kondisi saat ini Mima sudah stabil, ia juga masih dalam pengawasan psikolog dan psikiater.

Dukungan

Sebagai orangtua, Mona mendukung Mima agar bangkit dari depresinya. Dukungan yang dilakukan Mona adalah membiarkan anaknya terbuka kepadanya.

Sehingga anaknya bisa bercerita apapun kepadanya tanpa harus sungkan dan merasa sendirian.

Mona juga belajar untuk memahami Mima.

"Kalau Mima lebih ke support dari lingkungan bagaimana kita memahami dia, enggak memaksa dia 'enggak usah panik dong,'" ucap Mona.

"Enggak bisa begitu, memang reaksi tubuhnya terhadap stres begitu. Jadi kita terima dia apa adanya. Kita berusaha mengenali kebutuhannya apa, di situ kita support. Itu sangat membantu dia," tutur Mona.

https://www.kompas.com/hype/read/2023/02/07/100557366/awal-mula-anak-mona-ratuliu-depresi-cara-penanganan-dan-kondisi-terkininya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke