Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Deretan Kritik Bintang Emon yang Tuai Perhatian, dari TN Komodo hingga Pejabat Mundur

Beberapa kontennya kerap mengundang perhatian publik, termasuk caranya yang dikenal elegan dalam menyindir pemerintah.

Terbaru, Emon membuat konten mengenai pejabat yang enggan mundur hingga namanya trending di media sosial.

Sebelumnya, ada beberapa konten sindiran Emon yang cukup menyita perhatian publik. Berikut rangkuman Kompas.com.

Komodo

Beberapa waktu lalu, media sosial sempat diramaikan dengan foto seekor komodo yang melintas di depan truk proyek pembangunan 'Jurrasic Park' di Pulau Rinca, Nusa Tenggara Timur.

Saat itu sedang marak isu kerusakan lingkungan dan terancamnya habitat asli satwa khas Indonesia.

Bintang Emon pun ikut berkomentar dengan kicauan satire dan cukup pedas bagi pemerintah.

"Ambil aja bos semuanya. Duitin semuanya. Kalimantan sawitin semuanya, bikin kaya yang punya duit. Pulau komodo bikin bangunan yang akan buat kaya investor," tulis Bintang Emon.

"Orang lokalnya biarin dapet duit dari kerja kasar aja. Ayo kerja kerja kerja," lanjut Emon.

Diendorse Covid-19

Saat dinyatakan positif Covid-19, Emon satu punya cara unik untuk mengumumkannya.

Emon mengangkat isu tuduhan maraknya sejumlah orang yang dianggap di-endorse penyakit tersebut saat itu.

“Halo guys, jadi malam ini gue lagi di-endorse Covid-19 ya. Syaratnya sih simpel, tinggal napas terengal-engal, mual, batuk, sama sakit kepala banget,” ungkap Bintang Emon.

“Oh, sama dituduh bagian dari konspirasi dan harus siap disumpah,” lanjutnya.

Sambil berkelakar, Bintang Emon mengaku tertarik mengambil endorse Covid-19 karena bayaran yang besar.

“Ya karena angkanya bagus, jadi gue ambil ajalah. Karena kayaknya lagi bakar duit. Soalnya hari ini aja, yang diendorse ada 10.000 lebihlah. banyak banget kan?” ucapnya.

CCTV pembunuhan brigadir J

Emon juga sempat menyoroti bukti CCTV yang menghilang di seputar kasus pembunuhan Brigadir J.

Bernada satire, Bintang Emon membandingkan dengan CCTV miliknya yang bisa diakses kapanpun tanpa harus menunggu petinggi negara turun tangan.

"Nih, kapanpun lu mau lihat videonya bisa (CCTV). Enggak perlu nunggu yang dipertuan Agung, Opung Luhut turun tangan buat videonya dibuka, Gak usah!," tulis Bintang Emon.

Bintang Emon juga menyindir kepolisian yang selalu kehilangan bukti CCTV saat mencoba membongkar fakta dalam kasus-kasus penting.

"Enggak usah tungguin bikin bingung dulu di masyarakat, Polisi A bilang bisa, polisi B bilang CCTV-nya mati, enggak. Kapanpun mau diliat, ini bisa," lanjutnya.

Pejabat mundur

Terbaru, Bintang Emon membuat konten tentang pejabat Jepang yang mundur setelah melakukan suatu kesalahan.

Konten tersebut disinyalir sebagai sindiran Emon kepada para pejabat Tanah Air yang enggan mundur dan malu, meski telah terbukti melakukan kesalahan.

Dalam video, Emon menghadirkan kolase pemberitaan terkait pejabat Jepang yang mengundurkan diri, termasuk karena skandal korupsi.

Bintang Emon lalu mengatakan seharusnya para pejabat Jepang itu bisa menyalahkan pihak lain sebelum mengundurkan diri.

"Salahkan dulu pihak lain. Kalau enggak, potong buntut. Kan bawahan lu banyak. Panpel olimpiade Tokyo ada, Kapolres Kyoto bisa itu dibuang semuanya," ungkap Bintang Emon.

Dengan nada satire, Bintang Emon mengaku berani mengadu mental antara pejabat Jepang dan pejabat Indonesia.

"Gara-gara malu doang mundurin diri, gara-gara lu malu jabatan-jabatan yang udah nungguin nih yang lu jadiin sebagai tujuan berikutnya jadi enggak tercapai. Elektronik lu doang bagus, ngadu mental pejabat sama mari mah berani gua," tutup Emon.

Perlu diketahui, belakangan ini muncul desakan agar Ketua Umum PSSI Komjen (Purn) Mochamad Iriawan atau Iwan Bule mengundurkan diri dari jabatannya usai tragedi Kanjuruhan yang menewaskan lebih dari 100 orang.

Emon punya cara sendiri membahasakan protesnya dan caranya itu ternyata sangat diterima oleh masyarakat.

https://www.kompas.com/hype/read/2022/10/10/133908966/deretan-kritik-bintang-emon-yang-tuai-perhatian-dari-tn-komodo-hingga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke