Baim Wong Ingin Fenomena Citayam Fashion Week Tak Sekadar Viral

Zebra cross yang biasanya digunakan untuk peragaan busana diblokade dan hanya untuk para pejalan kaki.

Menanggapi itu, artis peran Baim Wong mengaku sudah memprediksi hal itu akan terjadi.

Menurut Baim, itulah salah satu faktor yang mendorongnya mengajukan permohonan pendaftaran Citayam Fashion Week sebagai HAKI perusahaannya.

“Awal juga kenapa saya mau melakukan tindakan itu karena lambat laun pasti dilarang. Karena itu mengganggu, pasti,” ujar Baim di Bintaro, Jakarta Selatan, Kamis (28/7/2022).

Sebagai informasi, Citayam Fashion Week awalnya merupakan kegiatan anak-anak muda asal kawasan penyangga DKI Jakarta di kawasan Dukuh Atas.

Dari sekadar menongkrong, mereka memamerkan busana hari itu. Lambat laun mereka menjadikan zebra cross di kawasan sebagai catwalk.

Baim mengatakan, remaja-remaja itu perlu diberi wadah untuk menyalurkan bakatnya.

Dia khawatir fenomena Citayam Fashion Week tersebut perlahan akan hilang.

“Harus ada orang yang memindahkan, mau kemana pun, harus ada lahan buat mereka. Kalau tidak ada lahan, mereka akan hilang dan susah dikumpulkan lagi,” kata Baim.

Baim melihat ada banyak bakat baru dari remaja SCBD tersebut.

Menurut Baim Wong, sangat disayangkan bila fenomena Citayam Fashion Week itu hanya viral sementara.

“Movement-nya Citayam Fashion Week, bagus banget. CFW bisa menggerakkan kota-kota lain menjadi fashionable. Gila apa, merinding saya,” ucap Baim.

“Takutnya kalau diusir, bubar, udah. Jadi apa? Viral sementara? Cuma memang tahu suatu saat pasti akan ditegur karena sangat mengganggu,” lanjut Baim.

Baim berharap pemerintah melihat fenomena ini dan membuat suatu event seperti Citayam Fashion Week di setiap kota.

"Mudah-mudahan pemerintah lihat, rangkul, ya Allah, bikin program, jadi nanti setiap kota, gila nih Indonesia fesyennya lebih dari Korea dan Jepang," kata Baim.

“Kita terlalu banyak adat yang bisa diambil. Kalau suku-suku itu banyak, fesyen juga. Banyak orang luar negeri mau lihat,” tutur Baim.