Pria berjuluk Babang Tamvan itu melangkah di industri musik mulai dari nol. Berawal dari penjaga sandal personel band, hingga diburu produser musik karena lagunya terkenal.
Bagaimana kisah Andika Mahesa? Berikut rangkuman Kompas.com.
Tukang jaga sandal
Sebelum akhirnya resmi sebagai vokalis, Andika pernah menjadi tukang jaga sandal para personel grup musik Cleopatra —kini Kangen Band.
Di Lampung, Andika akrab dengan Dodhy yang pada saat itu sudah menjadi voikalis Cleopatra. Hampir setiap hari keduanya selalu bersama.
"Jadi, gue ini cuma teman akrabnya Dodhy, temani Dodhy latihan. 'Lu jaga luar. Selip sandal'. Gue yang jaga cuy. (Mereka) latihan tuh, asyik aja tuh. Sudah kayak bodyguard (gue)," tutur Andika Mahesa seperti dikutip Kompas.com dari kanal YouTube PROST CLUB TV, Jumat (26/11/2021).
Kuli bangunan dan tukang es cendol
Suatu hari Andika ditawari Dodhy bergabung ke Kangen Band sebagai vokalis. Namun dia harus ikut patungan sebanyak Rp 300.000.
Andika pun mencari uang dengan bekerja sebagai kuli bangunan, tetapi dia dipecat karena tidak bisa bangun pagi.
"Akhirnya gue dagang es, agak mendingan. Dangan es cendol dawet bisa jam 10 gue bangun, masih agak santai," ungkap Andika Mahesa.
Setelah satu hingga dua bulan berjualan es cendol, Andika akhirnya bisa membayar uang patungan untuk rekaman lagu “Penantian Yang Tertunda” ciptaan Dodhy.
Jajakan CD ke sopir angkot
Setelah akhirnya masuk ke dapur rekaman, Andika berinisiatif membeli CD kosong dengan jumlah yang banyak untuk menyimpan hasil rekaman lagu “Penantian Yang Tertunda”.
Dia kemudian menjualnya ke sopir angkot dan metromini yang menunggu penumpang dengan harga Rp 10.000.
CD itu tidak hanya berisi lagu Kangen Band, tetapi juga dengan lagu-lagu dari band-band lain seperti Peterpan, Ungu, hingga Dewa 19.
"Nah, lagu gue ya gue selipkan. Ternyata lagu gue naik juga. Ternyata benar ya, kalau kita main sama yang lebih besar, dompleng, lagu kita didengarin juga," kata Andika.
Diburu produser musik
Usaha Andika membuahkan hasil karena Kangen Band terkenal di Lampung. Namun personelnya tidak dikenal masyarakat karena belum tampil di televisi dan lagu “Penantian Yang Tertunda” hanya diputar di radio-radio.
“Ada produser cari ke Lampung, kayak almarhum Harry Tasman, Yongky, Pak Sujana, Yuni, datang mereka ke Lampung untuk cari Kangen Band. Sebelumnya ada juga Nagaswara, dari mana-mana sudah mencari,” ungkap Andika.
Pada saat yang bersamaan, Andika mengungkapkan, ada beberapa pihak dari berbagai daerah yang mengaku sebagai Kangen Band kepada produser musik tersebut.
Saat itu Andika sedang dipenjara karena masalah narkoba. Dodhy sebagai pencipta lagu pun mengaku kepada produser musik bahwa dialah yang menyanyikan “Penantian Yang Tertunda”.
Karena pengakuannya tidak dipercaya, Dodhy pun membawa produser musik ke lembaga pemasyarakatan tempat Andika dipenjara.
Berkas-berkas Andika pun akhirnya diurus untuk menjalani rehabilitasi. Kemudian, Andika pindah menjalani pidana ke Lapas Cipinang, Jakarta Timur.
Setelah bebas, Andika dan teman-temannya mulai aktif di bawah payung label Warner Music Indonesia sebagai Kangen Band.
https://www.kompas.com/hype/read/2021/11/27/072653266/jatuh-bangun-andika-mahesa-dari-penjaga-sandal-hingga-diburu-produser-musik