Ungkap Kisah Haru Kepergian Kasino, Indro Warkop: Kasino Hebat Banget, Kuat Banget

Ketika berbicara tentang saat-saat terakhir Kasino, Indro ingat waktu itu tiba gilirannya untuk menjaga Kasino.

Memang, atas kesepakatan bersama, dia dan Dono bergantian menjaga Kasino.

Tapi hari itu Indro memiliki perasaan tak enak. Selain karena trauma dengan lorong rumah sakit, Indro juga mendengar anaknya yang masih bayi terus menangis.

"Si Harley masih bayi, enggak tahu kenapa nangis, rewel, enggak tidur-tidur, walaupun merem (terpejam). Wah udah apa pertanda nih ya, karena Kasino udah di ICU," tutur Indro.

"Bener. Gue jalan akhirnya, gue bisa jalan ke sana (lewat lorong), tepat depan kamar Kasino gue terima telepon, 'mas, mas Kasino enggak ada,' itu sepupunya Kasino (hubungi) yang aku suruh nungguin, 'pun mboten wonten,' udah meninggal," sambung Indro.

Mendengar kabar tersebut, Indro langsung lari menyusuri lorong rumah sakit.

"Gue lari, di sana belum dicopot-copot, baru minta izin sama kita," ujar Indro.

Saat mengenang kepergian Kasino, Indro mengagumi ketabahan hati sahabatnya itu yang seakan sadar betul seperti apa proses yang akan dihadapi nantinya.

Betapa terkejutnya Indro ketika kemudian menyadari, semua tahapan yang diceritakan Kasino benar-benar dia alami.

"Dia cerita 'kalau gua enggak survive kemarin, gue akan ngalamin begini, begini, begini, sampai mati,' dia tahu prosesnya," kata Indro.

Bahkan, Kasino sudah sempat berpesan pada Indro, seandainya kelak tak bisa lagi berkomunikasi langsung karena kanker yang dideritanya, Kasino akan berkomunikasi lewat genggaman tangan.

"Waktu itu kejadian, 'gue komunikasi sama lu cuma ini aja," ucap Indro sambil memeragakan genggaman tangan.

"'Iya sekali, kalau enggak dua kali, gua genggem doang, itu juga enggak kenceng-kenceng amat kali,' gitu dia ngomong itu, dan itu akhirnya itu dia jalanin," kata Indro.

Karena itu, baginya Kasino adalah sosok yang hebat dan kuat, melewati dan menyadari setiap proses sakitnya.

"Kasino hebat banget, kuat banget," tutur Indro menggelengkan kepalanya.

Bagi Indro, sosok Dono dan Kasino sudah seperti ayah, kakak yang sangat memikirkan dan menjaga dirinya.

"Bapak gua, kakak gua, mereka bisa marah sama gua, kayak sama anak, sama adiknya mungkin," ucap Indro.