Anggota dari Fraksi PKB ini mengatakan, keberadaan pondok pesantren begitu penting.
Pesantren mengajarkan para santri untuk tidak berpikir oposisi-biner, sebuah gaya berpikir yang selalu mempertentangkan setiap perbedaan.
"Di pesantren kita diajarkan bahwa perbedaan itu adalah sunnatullah. Perbedaan tidak perlu dipertentangkan, akan tetapi disikapi secara arif agar bisa berjalan beriringan," ujar Arzeti baru-baru ini.
Ada konsep barakoh yang selalu diteladani para santri di pondok pesantren.
Arzeti mengatakan dalam kehidupan pesantren, barokah menjadi hal penting yang dijadikan pegangan santri.
Sebab yang selama ini orang dengar, kata dia, setinggi apa pun ilmu yang didapatkan jika tidak mendapatkan barokah sang kiai, maka ilmu yang didapat akan sia-sia.
Menurut Arzeti, pesantren terbukti mampu menjadi pusat peradaban sekaligus menjawab berbagai persoalan negeri dalam berbagai momentum krisis bangsa ini.
"Hal paling penting yang bisa didapat dari pesantren adalah Akhlak. Akhlak yang dimaksud di sini bukan sekedar persoalan etika semata. Karena etika lebih kepada persoalan pola sikap dan pola ucap. Semisal, seorang koruptor yang sosialnya bagus tidak bisa dikatakan berakhlak. Karena apa yang ia lakukan tidak sesuai dengan kebenaran hatinya", ujarnya.
Dalam kesempatan ini, Arzeti mengunjungi beberapa pesantren di antaranya Pondok Pesantren Nurut Tahrifi dan Al Jihad di Surabaya, Bahrul Hidayah, An Nafi'yah, Sabilunnajah yang ketiganya berada Sidoarjo untuk berikan bantuan berupa Al- Qur'an dan Juzz Amma.
https://www.kompas.com/hype/read/2021/10/24/190604466/arzeti-bilbina-pesantren-ajarkan-santri-mengenal-perbedaan