Sahabat Ungkap Warisan Besar yang Ditinggalkan Mendiang Gunawan Maryanto

Sebelumnya, Gunawan Maryanto dinyatakan meninggal dunia di Rumah Sakit Ludiro Husodo, Yogyakarta, pada Rabu (6/9/2021), sekitar pukul 20.00 WIB.

Aktor yang dikenal aktif di Komunitas Teater Garasi ini meninggal dunia dalam usia 45 tahun.

"Saya kira, dedikasi dan disiplin dia sebagai seniman. Dedikasinya sangat tinggi, kalau dia terlibat satu pekerjaan, satu karya, dia akan sepenuhnya ada di sana,” kata Yudi saat diwawancarai Kompas.com, Kamis (7/10/2021).

Yudi mengatakan, Gunawan Maryanto selalu totalitas dan serius dalam berkarya.

“Artinya dia menyiapkan, mempelajari setiap karya yang mau dibuat atau dibahas,” lanjutnya.

Sikap berkesenian yang dimiliki Gunawan Maryanto itu membawanya meraih berbagai penghargaan bergengsi sebagai seniman.

“Bahwa dia juga punya capaian besar, sebagai sastrawan dia dapat Khatulistiwa Award, sebagai aktor dia juga dapat FFI 2020, karya panggungnya menorehkan sejarah saya kira,” ucap Yudi.

Gunawan Maryanto meninggal dunia setelah empat jam menjalani perawatan di Rumah Sakit Ludiro Husodo, Yogyakarta.

Saat itu, tak ada pesan atau kata terakhir dari Gunawan Maryanto, karena kondisinya sangat menurun.

“Enggak ada (pesan terakhir) karena memang kondisinya saat di RS langsung tak stabil, jadi teman-teman teater garasi dan saudaranya enggak sempat ada komunikasi,” tutur Yudi.

Jenazah Gunawan Maryanto rencananya akan dimakamkan, Kamis (7/10/2021), pukul 13.00 setelah disemayamkan di rumah keluarganya di daerah Karangmalang, Sragen, Jawa Tengah.

Sebagai informasi, Gunawan Maryanto berhasil meraih penghargaan Pemeran Utama Pria Terbaik FFI 2020 lewat film Hiruk Pikuk Si Al-Kisah (The Science of Fictions).

Aktor yang akrab disapa Cindhil itu juga memenangi penghargaan sebagai Pemeran Utama Pria Terbaik dalam Usmar Ismail Award lewat perannya sebagai Wiji Thukul di film Istirahatlah Kata-kata.