Amanda Zevannya Pernah Dibully karena Warna Kulit

Amanda mengatakan kulitnya lebih gelap dibandingkan teman-teman sekolahnya.

"Karena gue mixed race jadi kulit gue tidak secerah teman-teman gue di sana. Gue dengan kulit kecoklatan gue didiskriminasi sama teman-teman gue pas SMP," kata Amanda Zevannya di kanal YouTube Daniel Mananta, Selasa (7/9/2021).

Perempuan kelahiran 1991 ini mengaku ketika itu dia merasa minder karena warna kulitnya. Selain itu postur tubuhnya pun tinggi.

Amanda menuturkan perundungan itu bahkan terjadi selama pelajaran. Akibatnya dia menjadi bahan tertawaan teman sekelas.

"Gue pernah ada pelajaran Bahasa Indonesia bikin cerpen kan, terus gue tuh dulu punya nama panggilan kan. Nama gue Amanda terus teman-teman gue panggil gue Monde gitu biar membedakan dari Amanda lainnya. Guru-guru enggak tahu ada nama panggilan itu," kata Amanda.

"Disuruh bikin cerpen terus ada satu temen gue, bikin cerpen pakai nama Monde itu. Terus  gue dibikin jadi kayak seorang yang jelek banget, suka sama pangeran terus ditolak dibuang sama pangeran, dibacain depan kelas," lanjut Amanda.

Kejadian itu membuat Amanda sangat sedih dan membenci diri sendiri.

"Gue turun ke toilet. Gue nangis, gue benci banget sama kulit gue. Gue benci banget," tutur istri Gideon Simanjuntak tersebut.

"Gue kayak mengutuki diri sendiri kenapa sih gue mesti terlahir di keluarga yang darahnya campuran kayak begini, kenapa gue enggak bisa seputih teman-teman gue," kata Amanda.

Gara-gara kejadian itu, Amanda langsung meminta tantenya membawanya ke salon untuk perawatan kulit.

"Lu tahu enggak dulu tuh ada bleaching kulit kalau di salon. Akhirnya gue minta bleaching kulit sama tante gua sampai nangis-nangis supaya putih. Tapi hasilnya tuh rambut-rambut lu cuma transparan-transparan doang," ucap Amanda.

Perundungan yang sangat sering itu mempengaruhi mental Amanda. Nilai-nilai Amanda turun drastis.

"Yang tadinya di SD gue juara umum, rangking terus 1,2,3. Di SMP nilai gue jeblok, hancur abis-abisan," ujar Runner-up 1 Miss Indonesia 2011 tersebut.

"Terus gue enggak punya teman buat belajar. Gue pernah dapat nila 1,3 dari 100 terus gue pernah dapat nilai matematika 0," tutur Amanda Zevannya.