Kedua drama tersebut memiliki persamaan, yakni jalan ceritanya yang diangkat dari Webtoon populer.
Proses pengangkatan komik Webtoon menjadi drakor ternyata membutuhkan serangkaian tahap yang panjang.
Hal itu dikatakan oleh Hee Youn Lee, NAVER Webtoon IP Business Team Leader dalam wawancara via email dengan Kompas.com.
"Kontrak hingga penyelesaian drama dan penayangan konten itu sendiri adalah serangkaian tantangan tersendiri," kata Hee Youn Lee, Rabu (14/7/2021).
Hee Youn Lee menambahkan, yang paling sulit adalah ketika mengadaptasi cerita webtoon ke dalam naskah drama.
"Tidak peduli seberapa tinggi kualitas sebuah webtoon, ada begitu banyak perbedaan antara cara sebuah kisah diceritakan dalam webtoon dan dalam medium lain seperti dalam bentuk video (drama)," ungkapnya
Itu sebabnya, kata Hee Youn Lee, penentuan cerita memainkan peranan penting.
"Singkatnya, ketika mengadaptasi, karakter asli bisa diubah dan episode baru bisa ditambahkan atau dihilangkan," katanya.
Kesulitan terbesar adalah mengurangi perbedaan signifikan dengan konten aslinya yang mungkin terjadi dalam proses tersebut.
Sejauh ini, Hee Youn Lee menuturkan ada sekitar ratusan judul Webtoon yang telah diadaptasi msnjadi film atau serial TV.
"Karena beberapa di antaranya masih dalam tahap awal, sejauh ini sekitar 250 judul webtoon telah diadaptasi sebagai film atau serial TV," ungkapnya.
Menariknya, saat ini LINE Webtoon tengah berencana untuk memperluas waralaba mereka.
"Kami memiliki beragam rencana untuk memperluas waralaba IP kami seperti game,
drama audio, atau publikasi buku," kata Hee Youn Lee.
Hee Youn Lee berujar, karena semakin banyak serial webtoon yang menjadi populer, akan banyak beragam item dan konten dapat dikembangkan.
Sebagai informasi, Webtoon merupakan layanan komik digital yang diluncurkan Naver Corporation di Korea Selatan pada 2005.
https://www.kompas.com/hype/read/2021/07/14/201808066/webtoon-ungkap-kesulitan-proses-pengangkatan-komik-jadi-drama