Pink Sweat$ Sebut Tunangannya Jadi Inspirasi dalam Pembuatan Lagu At My Worst

Pink Sweat$ mengatakan, kalau ide untuk membuat lagu tersebut muncul saat dia sedang mengadakan tour.

"Album ini merupakan salah satu proyek pertama saya yang saya tulis hampir seluruhnya tentang hubungan saya," ujar Pink Sweat$ dalam konferensi pers, Kamis (24/6/2021).

Sweat$ mengatakan, semua fase dan perasaan dalam hubungannya yang penuh lika-liku tertuang dalam lagu "At My Worst".

"Lagu tersebut adalah lagu saat saya jatuh cinta dan menginginkan seseorang untuk selalu ada di titik-titik tertinggi dan terendah hidup saya," ujarnya.

Spesialnya, penyanyi berusia 29 tahun itu menyebut kalau tunangannya menjadi inspirasi dalam lagu tersebut.

"Tunangan saya yang cantik itu yang menginspirasi lagu tersebut," ungkap Pink Sweat$.

Dari semua lagunya, Sweat$ memilih "At My Worst" sebagai salah satu lagu tersulit yang pernah ditulis.

Pasalnya, ia sempat beberapa kali merasa tidak pas dengan beberapa bagian dalam lagu tersebut.

"Padahal biasanya saya menulis lagu seperti apapun jadinya, ya, saya biarkan saja apa adanya. Jadi, lagu ini adalah hal yang paling sulit di (album) Pink Planet," ujarnya.

Adapun, David Bowden mendapatkan nama panggung Pink Sweat$ di awal karier yang merujuk pada pakaian yang dikenakannya di studio rekaman.

Ia adalah seorang penulis lagu dan penyanyi yang menyukai lagu-lagu balad dan R&B serta senang memainkannya dengan gitar.

Pink Sweat$ merilis singel pertamanya "Honesty" pada 2018, EP-nya The Prelude menyusul pada 2020 dan album debut Pink Planet diluncurkan pada Februari 2021 lalu.

Sementara itu, Pink Sweat$ didapuk sebagai duta kampanye Resso, aplikasi streaming musik besutan Bytedance.

Kampanye itu memungkinkan Resso untuk menampilkan sebanyak mungkin lagu internasional yang sedang naik daun.