Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Yuyun Sukawati Adukan Fajar Umbara ke KPAI karena Anaknya Alami Kekerasan

Yuyun mengaku pernah dicekik, diludahi, dilempar dari atas balkon, hingga diseret ke luar rumah.

Yuyun dan juga putranya uang masih berusia 14 tahun juga merasa tidak tenang setiap hari.

Dia harus menyimpan benda-benda tajam untuk meminimalkan kekerasan dan pengancaman dari Fajar Umbara.

Mengadu ke KPAI

Selain melapor ke polisi, Yuyun mengadu Ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) karena putranya diduga juga kerap mendapatkan kekerasan fisik maupun perkataan dari ayah sambungnya itu.

"Kami mau menyampaikan laporan kami ke KPAI. Kita langsung ke Ketua KPAI Pak Santoso. Beliau akan mengusut perkara ini setuntas-tuntasnya," kata kuasa hukum Yuyun, Lissa V, saat ditemui di kantor KPAI, Jakarta Pusat, Rabu (7/4/2021).

Anak tertekan

Karena juga mengalami kekerasan dan melihat langsung ibundanya mengalami KDRT, anak Yuyun sampai mengalami masalah mental.

"Mengancam, maksudnya karena (anak) sudah tertekan, sudah sangat tertekan psikisnya, dia mau belain ibunya, tapi saat itu ibunya tidak bisa melawan. Akhirnya putranya mengatakan pada mamanya, 'apa saya harus lompat, Ma?'. Bayangkan, usia 14 tahun ini psikisnya sangat terganggu," ungkap Lissa.

Menyesal

Karena kejadian yang dialaminya selama dua tahun terakhir ini, Yuyun mengaku menyesal telah menikah dengan Fajar Umbara.

Apalagi, Yuyun lebih memilih tinggal bersama Fajar Umbara di Jakarta dibandingkan dengan mendiang ibundanya.

Dia mengatakan, beberapa hari setelah ibunda meninggal dunia, Fajar Umbara malah melakukan KDRT, bukan menenangkan hatinya atas kepergian sang ibunda.

"Demi Allah Rasulullah, saya menyesal banget nikah sama Fajar Umbara. Dan juga sangat menyesal sekali selama ini saya bodoh sampai tinggalkan ibu dan anak saya dan memilih Fajar," kata Yuyun.

https://www.kompas.com/hype/read/2021/04/10/065635666/yuyun-sukawati-adukan-fajar-umbara-ke-kpai-karena-anaknya-alami-kekerasan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke