Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sampaikan Pesan Mendalam, Berikut 7 Film Sarat Isu Sosial yang Harus Ditonton

KOMPAS.com – Sejak fenomena Parasite (2019) mendunia, penonton mulai tertarik membahas berbagai film yang sarat akan isu sosial.

Tema kesenjangan sosial yang diangkat Parasite itu sukses membawa film besutan sutradara Bong Joon Ho memenangkan penghargaan Best Picture, Best Director, dan Best Original Screenplay di ajang Oscar 2020.

Film dengan isu sosial rupanya mampu menyampaikan pesan dan efek mendalam kepada para penonton. Dengan menonton film jenis ini, penonton akan menyadari adanya isu-isu yang tidak terekspos di khalayak luas.

Selain itu, melalui tema tersebut, penonton juga akan belajar mengenai makna film lebih dalam dari sekadar seni dan hiburan di kala bosan.

Merangkum Indiewire, Kamis (8/4/2021), berikut tujuh rekomendasi film bermuatan isu sosial yang wajib ditonton untuk memompa wawasan akan berbagai isu-isu penting di dunia.

Roma (2018)

Roma merupakan film besutan sutradara kondang asal Meksiko, Alfonso Cuarón. Berkat film ini, Cuarón berhasil mengantongi penghargaan Sutradara Terbaik dalam ajang Oscar 2019, setelah sebelumnya menang di nominasi yang sama untuk film Gravity (2014).

Film ini menceritakan kisah hidup Cleo (Yelitza Aparicio), asisten rumah tangga yang melayani sebuah keluarga kelas menengah di Mexico City dan menjadi pengasuh bagi empat anak dalam keluarga tersebut.

Cleo merupakan sosok polos dan lugu. Karena keluguan itu, ia pun terpikat kepada seorang laki-laki dari kelas sosial yang sama. Keduanya pun memadu kasih, hingga kemudian Cleo hamil.

Namun naas bagi Cleo, laki-laki tersebut enggan untuk mengakui anak tersebut dan pergi meninggalkannya. Ia pun berjuang untuk mendapatkan pengakuan di tengah situasi tak menentu yang terjadi dalam termin waktu 1970-an.

Sementara itu, majikan Cleo yang bernama Sofia (Maria de Tavira) harus menghadapi kelakuan sang suami, Antonio, yang pemarah dan jarang pulang. Ia sadar bahwa selama ini sang suami memiliki wanita simpanan.

Roma sukses menggambarkan kondisi humanis masyarakat kelas menengah ke bawah yang berkutat dengan masalah sehari-hari. Pada beberapa adegan, Cuarón tidak lupa menunjukkan masalah sosial-politik yang terjadi di Meksiko pada era tersebut.

Berkat kecemerlangan Cuarón dalam menggarap film, Roma diganjar sembilan nominasi dan tiga kemenangan dalam ajang Oscar 2019. Tiga kemenangan tersebut adalah Best Foreign Language Film, Best Cinematography, dan Best Director.

Shoplifters (2018)

Film ini ditulis dan disutradarai oleh Hirokazu Koreeda. Shoplifters memberikan gambaran akan potret kemiskinan di pinggiran Tokyo, kota yang selama ini dikenal luas akan kemajuan teknologi dan kekayaan ekonomi.

Debut perdana di Cannes Film Festival, Shoplifters berhasil mengunggah banyak tepuk tangan, baik dari kritikus film maupun penonton awam. Ini dibuktikan dengan skor 8.0 di situs IMDb dan 99 persen skor di Rotten Tomatoes.

Shoplifters menceritakan kehidupan sebuah keluarga miskin di Jepang yang berusaha bertahan hidup di tengah tekanan ekonomi global yang kian sulit.

Kepala keluarga, Osamu Shibata (Lily Franky), adalah buruh bangunan yang hobi mengutil di sebuah toko. Sang ibu, Nobuyo Shibata (Sakura Ando), merupakan pegawai bergaji rendah di sebuah tempat pencucian baju.

Keluarga tersebut tinggal di sebuah rumah kecil bersama nenek Hatsue Shibata (Kirin Kiki), dan kedua anak mereka, yakni Aki (Mayu Matsuoka) yang bekerja sebagai wanita penghibur dan Shota (Jyo Kairi), anak yang juga hobi mengutil.

Meski hidup serba kekurangan, keluarga tersebut selalu mencoba bahagia. Namun, masalah mulai muncul ketika keluarga ini bertemu anak perempuan bernama Yuri (Miyu Sasaki).

Yuri merupakan anak kecil korban penyiksaan keluarganya. Melihat kesengsaraan gadis malang itu, keluarga Shibata pun mencoba merawatnya.

The Occupant (2020)

The Occupant merupakan film asal Spanyol dengan nama lain Beboeren. Kisahnya menceritakan sosok Javier Muños, eksekutif muda yang kehilangan pekerjaan. Ia pun terpaksa menjual apartemennya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Namun, Javier rupanya tidak bisa lepas dari bayang-bayang kehidupan lamanya. Ia pun terobsesi merebut statusnya kembali sebagai orang kaya.

Dari film ini, penonton bisa belajar mengenai standar kebahagiaan yang ada di masyarakat. Meski terkadang orang-orang kaya terlihat bahagia karena bergelimpangan harta, tetapi kenyataan tidak demikian.

Sosok utama dalam film ini sangat terobsesi dengan standar kehidupan kaya-raya dan rela mengorbankan apapun untuk bisa mendapatkan kehidupan lamanya yang telah hilang.

The Occupant merupakan film garapan David Pastor dan Àlex Pastor. Saat ini, film ini bisa disaksikan di platform streaming Netflix.

Short Term 12 (2013)

Short Term 12 merupakan film yang diangkat dari film pendek dengan judul sama besutan sutradara Destin Daniel Cretton.

Film ini berlatar di sebuah rumah penampungan remaja-remaja yang dianggap bermasalah. Para remaja ini mengalami masalah yang beragam, mulai dari trauma, perlakuan buruk keluarga, hingga gangguan psikologis.

Kisahnya mengikuti keseharian Grace (Brie Larson) dan Mason (John Gallagher Jr), dua orang penjaga sekaligus teman pendamping para remaja-remaja bermasalah.

Baik Grace dan Mason menghadapi permasalahan rumit para remaja yang ada di rumah tersebut. Menangani para remaja itu pun tidak mudah, mengingat dua lakon utama yang juga memiliki masalah hidup masing-masing.

Short Term 12 memberikan gambaran kepada penonton tentang masalah pola pengasuhan anak yang buruk di tengah masyarakat. Film ini juga mengajarkan para orang dewasa untuk mendidik dan melindungi anak-anak sebaik mungkin.

Us (2018)

Us digarap oleh sutradara yang sukses membawa pulang piala Best Original Screenplay untuk film Get Out (2017) dalam ajang Oscar 2018.

Film dengan genre thriller ini bercerita tentang teror yang menimpa keluarga Wilson saat berlibur ke pantai di Santa Cruz, California, Amerika Serikat (AS).

Dalam acara liburan itu, keduanya mengajak dua anak mereka, Zora Wilson (Shahadi Wright) dan Jason Wilson (Evan Alex). Selain itu, mereka juga bertemu dengan keluarga Tyler yang terdiri dari Kitty Tyler (Elisabeth Moss) dan Josh Tyler (Tim Heidecker).

Rencana keluarga Wilson untuk menikmati liburan pun berubah menjadi bencana ketika malam datang. Pasalnya, sekelompok orang tak dikenal datang ke rumah yang disewa keluarga Wilson.

Tak hanya keluarga Wilson, kelompok ini juga menyerang keluarga Tyler dan kelompok keluarga lain di sekitaran pantai di Santa Cruz.

Keunikan Us terletak pada simbolisme dan alegori satir terhadap kondisi sosial-politik di AS yang masih berkutat dengan isu rasisme.

Spotlight (2015)

Spotlight merupakan film drama kriminal yang diangkat dari kisah nyata tentang kasus pelecehan seksual yang dilakukan sejumlah oknum pastor gereja Katolik Roma di Boston, AS.

Film ini berhasil membawa pulang penghargaan Best Picture dan Best Original Screenplay dalam ajang Oscar 2016. Selain itu, film ini juga mendapat empat nominasi lain, yakni Best Supporting Actor, Best Supporting Actress, Best Director, dan Best Film Editing.

Kisah dalam film ini berfokus pada perjuangan para jurnalis di perusahaan media bernama The Boston Globe mengungkap kasus pelecehan seksual yang terjadi di komunitas gereja lokal.

Perusahaan tersebut memiliki tim bernama Spotlight yang terdiri dari empat jurnalis, yakni Walter ‘Robby’ Robinson (Michael Keaton), Marty Baron (Liev Schreiber), Mike Rezendes (Mark Ruffalo), dan Sacha Pfeiffer (Rachel McAdams).

Dengan menyaksikan film ini, penonton akan mendapatkan gambaran tentang penyalahgunaan agama yang dilakukan pihak tertentu. Penggunaan atribut agama ini dilakukan demi kepuasan pribadi.

The Assistant (2019)

Debut film dari sutradara asal Australia, Kity Green, ini mengisahkan tentang keseharian Jane (Julia Garner). Ia merupakan asisten junior di sebuah perusahaan produksi film ternama yang berkantor di New York City, AS.

Menjadi “anak baru” di perusahaan besar, Jane melewati hal-hal tidak menyenangkan selama bekerja. Mulai dari perlakuan buruk dari rekan-rekan kerja, pelecehan seksual, hingga pelecehan verbal yang ia terima dari bosnya.

Puncak dari konflik di film ini terjadi ketika Jane menyadari bahwa bos di perusahaan itu melakukan pelecehan seksual kepada banyak wanita muda di industri perfilman. Tak sanggup melihat hal itu, Jane pun mengambil sikap.

Melalui The Assistant, penonton akan belajar banyak tentang penyimpangan dalam dunia kerja yang masih terus terjadi hingga saat ini. Jane menggambarkan sosok “kecil” yang menjadi saksi bisu dalam kebobrokan dunia kerja.

https://www.kompas.com/hype/read/2021/04/08/184500166/sampaikan-pesan-mendalam-berikut-7-film-sarat-isu-sosial-yang-harus

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke