Blak-blakan, Mayangsari Tanggapi Gosip, Mulai Cap Pelakor hingga Anak

Sejak tahun 1990-an, Mayangsari selalu diterpa gosip negatif, mulai sebutan "pelakor" (perebut laki orang) hingga seputar putri tunggalnya, Khirani.

Mayangsari menceritakan ia  berpacaran dengan Bambang Trihatmodjo mulai 1997 dan menikah secara siri tiga tahun kemudian atau tahun 2000.

Pada 2006, ia melahirkan seorang putri dan diberi nama Khirani. Pernikahan mereka baru resmi secara negara pada 2011.

Kepada Maia Estianty, Mayangsari menjelaskan alasannya lebih banyak diam menghadapi berbagai gosip buruk.

Berikut Kompas.com merangkum cara Mayangsari menanggapi gosip.

1. Sudah sadar konsekuensinya

Mayangsari mengaku tak ambil pusing memikirkan apa yang orang lain nilai tentang dirinya, termasuk cap pelakor yang disematkan kepadanya.

Ketika memilih untuk bersama Bambang artinya dia sudah sadar konsekuensi yang akan dihadapinya.

"Dan yang terpenting buat aku, kita bicara bukan orang per orang karena apa pun yang aku lakukan tanggung jawabnya ke Yang di Atas," kata Mayangsari, dikutip dari kanal YouTube Maia AlElDul TV, Sabtu (6/3/2021).

2. Memilih diam menanggapi gosip

Mayangsari mengaku sebagai manusia biasa, ia punya keterbatasan dalam membungkam gosip.

Alasan lainnya, ia tak mau memberi klarifikasi untuk menjaga perasaan orang-orang tersayang di sekitarnya.

"Diamnya aku adalah bentuk penghargaan aku terhadap orang-orang tersayang itu. Apalagi sekarang sebagai ibu, enggak ada ibu yang terima anaknya dibully," ucap Mayangsari.

3. Meredam semua gosip miring

Kemudian, Mayangsari pun menanggapi gosip soal fotonya yang hanya mengenakan pakaian dalam beredar di internet pada masa lalu.

Dia mengaku tidak mengerti bagaimana foto tersebut bisa tersebar.

"Itu sama sekali bukan dari aku yang menyebarkan. Yang jelas file itu hilang dari rumahku. Yang aku tahu itu kerja sama orang lain, aku tidak tahu siapa, bekerja sama dengan orang rumah," ucap Mayangsari.

Ia mengatakan, banyak kasus yang melingkupi kehidupannya. Namun, ia memilih untuk meredam gosipnya itu.

Mayangsari berpendapat jika cara pandang orang lain sudah seperti gosip yang beredar, ia pun tak bisa berbuat banyak.