Menurut keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Kamis (4/3/2021), keragaman itu tercermin dalam motif, warna, arsitektur, makanan, hingga nilai, kebiasaan dan adat istiadat yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari masyarakat Asia Tenggara.
Sutradara Raya and The Last Dragon, Carlos López Estrada memastikan, penonton akan merasakan kekayaan alam dan budaya Asia Tenggara yang indah di Kumandra.
"Meskipun Kumandra adalah dunia fantasi yang fiktif, kami merancang Kumandra agar tetap dinamis dan menggambarkan kehidupan sehari-hari yang begitu dekat dengan masyarakat Asia Tenggara," kata Carlos.
Menurutnya, Raya and The Last Dragon merupakan penghormatan kepada keanekaragaman budaya yang menginspirasi cerita dan dunia Kumandra.
Untuk diketahui, Kumandra adalah sebuah sebuah negeri yang ada di dalam film animasi Raya and The Last Dragon.
Demi mendapatkan elemen budaya, adat, dan alam yang sesuai, para kru film melakukan perjalanan ke seluruh negara di Asia Tenggara.
Selain itu, proses produksi juga melibatkan sekelompok ahli yang membantu memberikan wawasan budaya yang ada dari tiap negara, terdiri dari antropologi, arsitek, linguis, penari, dan pemain musik tradisional.
Film animasi ini juga melibatkan seniman asal Indonesia, Griselda Sastrawinata, sebagai visual development artist bersama Luis Logam sebagai story artist.
Selain itu, beberapa tokoh pegiat budaya Tanah Air juga terlibat, seperti Dewa Berata dan Emiko Susilo.
Keduanya menjadi bagian dari tim konsultan. Khususnya dalam hal budaya Indonesia, tari, dan upacara tradisional, serta musik gamelan.
Berlatar belakang sebuah negeri fantasi bernama Kumandra, para penonton diajak untuk bertualang bersama seorang pendekar tanggung bernama Raya.
Raya and The Last Dragon itu sendiri dibintangi oleh Kelly Marie Tran sebagai pengisi suara Raya dan Awkwafina sebagai pengisi suara Sisu, sang naga legendaris.
Dikisahkan, pada masa lampau, manusia dan naga hidup berdampingan di negeri Kumandra.
Namun, kekuatan jahat datang dan mengancam negeri itu sehingga membuat naga mengorbankan diri demi menyelamatkan manusia.
500 tahun kemudian, kekuatan jahat kembali mengusik ketentraman Kumandra. Nasib penduduk kini ditangan Raya.
Bersama sahabat sejatinya, Tuk Tuk, dan beberapa teman yang ia temui selama perjalanan, Raya berjuang bersama naga terakhir demi mempersatukan kembali tanah Kumandra.
https://www.kompas.com/hype/read/2021/03/04/124602866/raya-and-the-last-dragon-film-animasi-yang-terinspirasi-dari-keragaman