Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

8 Fakta Cahayadi Kam, WNI yang Menang Kompetisi Menyanyi Bergengsi di Italia

Namanya boleh saja tak dilirik di Indonesia, tetapi di Italia, Cahayadi sedang naik daun dan menjadi buah bibir sejak kompetisi menyanyi All Together Now.

Setelah bertahun-tahun terjun di industri musik Indonesia, karier pria yang akrab disapa Eki ini justru langsung meroket ketika pindah ke Italia.

Bagaimana Eki bisa hijrah ke Italia, dan seperti apa ceritanya sampai bisa memenangi kompetisi itu sebagai orang Asia pertama, simak cerita menarik dan menginspirasi dari pria kelahiran Jakarta 34 tahun lalu itu.

Alasan pindah ke Italia

Romantis, satu kata yang bisa menggambarkan bagaimana Eki akhirnya memutuskan tinggal di Italia. Semua berawal dari pertemuan dengan perempuan yang kini resmi menjadi istrinya, delapan tahun lalu.

Mereka pernah sama-sama tinggal di Jakarta, sempat juga menjalani hubungan jarak jauh.

Sampai pada satu titik Eki harus memilih tetap di Jakarta atau ikut pindah ke Italia.

"Dilema waktu itu antara berangkat atau enggak, tapi semua karena cinta ya udah deh aku berangkat. Walaupun aku enggak tahu di Milan ngapain, tapi bodo amat, aku berangkat," kata Eki.

Tinggalkan pekerjaan di Jakarta

Ketika memutuskan pindah ke Italia, Eki sebenarnya sudah memiliki pekerjaan dan penghasilan cukup di Jakarta.

"Nyanyi dari kafe to kafe dari 2004 sudah mulai nyanyi," ujar Eki yang juga tampil menyanyi di acara pernikahan atau event tertentu.

Menjadi musisi jalanan

Bingung selama tinggal di Milan tanpa pekerjaan, ditambah dia juga tidak fasih berbahasa Italia, akhirnya Eki berjalan-jalan ke pusat kota.

Di depan Duomo, salah satu bangunan terkenal di Eropa, ia melihat banyak pengamen jalanan dan terpikir untuk menjadi salah satu dari para pengamen jalanan itu.

Tetapi tunggu dulu, menjadi pengamen di sana tidak bisa sembarangan menyanyi. Mereka harus melewati proses audisi, seleksi.

"Ada proses audisi, proses pendaftaran, registrasi ke pengelola kota, biodata kita segala macam. Kita mesti di audisi dulu, kalau mereka bilang 'oke kamu layak menjadi pengamen di sini, kamu dapat license'," ujar Eki.

Ikut kompetisi berkat video

Keikutsertaan Eki dalam kompetisi All Together Now bermula ketika tim acara tersebut menonton video dia sedang menyanyi di jalan.

Pihak acara akhirnya menghubungi Eki dan menawarkannya untuk mengikuti audisi.

Eki sempat bimbang memutuskan apalagi audisi dilakukan di Roma, sementara ia tinggal di Milan dan saat itu lockdown baru dibuka sehingga harga tiket melonjak.

Akhirnya diantar mertuanya dengan mengendarai mobil selama enam jam, Eki ikut audisi tersebut.

Orang Asia pertama yang menang

Menjalani pulang pergi Roma-Milan selama audisi dari 4.000 menuju Top 100, Eki baru dibiayai perjalanannya ketika masuk Top 30.

Sampai saat ini Eki masih tidak menyangka dia bisa keluar sebagai pemenang dengan nilai 100 sempurna dari para juri.

"Dari Top 30, semua orang dari Afrika, negara-negara Eropa lain. Aku satu-satunya orang Asia, muka Melayu gue doang nih," ujarnya disertai tawa.

"I win, tapi aku enggak nyangka. The first Asian guy who win the program television show in Italy in history," kata Eki.

Sempat terkendala bahasa

Eki mengaku sempat ada kendala bahasa ketika mengikuti acara tersebut, terlebih ketika empat juri VIP menantangnya menyanyikan lagu berbahasa Italia.

Bukannya patah semangat, Eki justru semakin terpacu untuk membuktikan dia bisa dan layak ada di kompetisi tersebut.

"Aku buktiin aku bisa, dan mereka standing applause, dapat 100 poin," ucap Eki bangga.

Uang hadiah untuk keponakan

Mendapat hadiah sebesar 50.000 Euro atau sekitar Rp 864 juta, Eki berencana menggunakannya untuk membiayai sekolah dua keponakannya hingga di bangku kuliah.

"Kakakku punya anak dua sekarang jadi anak yatim, aku mau sekolahin mereka sampai lulus kuliah," ujar Eki yang kehilangan kakak laki-lakinya dua tahun lalu.

Rencana ke depan

Eki awalnya berpikir bahwa bekerja di dunia hiburan Italia bakal sulit. Namun kini dia percaya diri dengan kemenangan yang diraih dan semangat dari para juri.

Ia bahkan sudah mendapat tawaran dari perusahaan rekaman baik di Italia ataupun Indonesia.

"Aku pengin banget punya album sendiri, mungkin awal-awalnya mau keluarin singel dulu," kata Eki.

https://www.kompas.com/hype/read/2020/12/18/091739766/8-fakta-cahayadi-kam-wni-yang-menang-kompetisi-menyanyi-bergengsi-di-italia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke