3 Alasan Wajib Nonton Film Buku Harianku

Tidak hanya menghadirkan cerita yang dekat dan mampu menghibur para penontonnya, berikut tiga alasan Buku Harianku dapat menjadi pilihan tontonan yang tepat untuk mengisi akhir pekan berkualitas bersama keluarga:

1. Menyajikan tips parenting bagi orangtua

Mulai dari hal sederhana seperti alasan anak harus makan sayur, hingga contoh bagaimana seorang anak dapat disiplin dan bertanggung jawab tanpa kehilangan waktunya bermain dan bergaul dengan anak-anak lain.

Dijahit sebagai bagian intrinsik dari cerita dan petualangan Kila sekeluarga, film ini sarat dengan pesan.

Dia antaranya bagimana membentuk pribadi seorang anak dalam keluarga serta pentingnya komunikasi antara anak serta orangtua di tengah kesibukan sehari-hari.

Semua itu dikemas penuh warna dan menarik untuk diikuti oleh seluruh anggota keluarga.

2. Konsep film musikal yang menghibur

Dengan didukung musik dan lagu, film ini akan sangat menghibur bagi anak dan diharapkan juga cerita beserta pesan yang terkandung di dalamnya lebih mudah diingat dengan adanya bantuan lagu sebagai pengiring.

Penata musik film Buku Harianku, Alfa Dwiagustiar dan Irvan Natadiningrat, masuk dalam nominasi Penata Musik Terpuji Festival Film Bandung 2020 untuk film ini.

Hal tersebut menunjukkan bahwa lagu maupun penampilan musikal dalam film ini tentunya tidak boleh kita lewatkan.

3. Pertemuan antara aktor senior legendaris dan aktris muda berbakat

Film Buku Harianku yang disutradari sineas muda berbakat Angling Sagaran ini mempertemukan aktor senior Slamet Rahardjo sebagai Kakek Prapto dengan aktris cilik pendatang baru, Kila Putri Alam sebagai Kila, serta Widuri Sasono sebagai Rintik.

Pengalaman proses syuting dengan pemeran anak-anak pun menjadi keunikan tersendiri bagi Slamet Rahardjo dan para aktor cilik yang bersama menemukan chemistry dengan bernyanyi dan bermain bersama.

Film ini pun menjadi semakin menarik dengan turut berperannya Widi Mulia sebagai Riska (ibu dari Kila), Dwi Sasono sebagai Arya Wiyono (ayah dari Kila), Ence Bagus sebagai Ujang, Wina Marino sebagai Ropiah, dan Gary M Iskak sebagai Samsudi.