Rachel Amanda bercerita, ia sangat tertarik dengan kisahnya saat ditawari ikut proyek yang disutradarai Reka Wijaya ini.
Terlebih, kisahnya seputar keadaan pandemi yang membuat orang-orang harus bekerja di rumah.
"Proses casting-nya pun rekam secara online, jadi kami enggak ketemu dengan orang kayak produksi biasanya," ujar Rachel Amanda saat konferensi pers virtual, Rabu (11/11/2020).
Setelah terpilih untuk membawakan peran sebagai Amanda, aktris kelahiran 1 Januari 1995 itu mengaku pengalaman syutingnya luar biasa.
Di serial ini karakternya digambarkan sebagai wanita muda dan pandai yang mempunyai pengetahuan yang luas dan sangat mengikuti perkembangan berita terkini.
Namun, karena paling muda di antara rekan kerjanya, Amanda selalu menjadi sasaran kesalahan dan menjadi kambing hitam.
Selain itu, Amanda juga dikisahkan sebenarnya segera menikah tetapi harus menundanya dulu karena situasi.
"Apalagi ketika akhirnya terpilih dan mulai syuting, itu pengalamannya lebih gila lagi sih," ujar Rachel Amanda.
Syuting di era pandemi yang masih membayangi masyarakat membuat Rachel Amanda dan seluruh pemainnya tak bisa saling bertemu tatap muka.
"Sebagai pemain kan biasanya seengaknya harus ngelihat mata orang lain ya atau harus tatap muka gitu sama lawan main. Ini tiba-tiba hanya lihat lensa kamera yang sebesar itu di depan kita, itu tantangannya sih," jelas Rachel Amanda.
"Tapi buat aku itu jadi proses yang seru banget," kata Rachel lagi.
Serial yang tayang di GoPlay ini berkisah tentang para karyawan rumah produksi Love Entertainment kini terpaksa menjalani kerja dari rumah alias work from home (WFH) karena pandemi.
Dengan tuntutan memenuhi deadline pekerjaan, semua diskusi harus dilakukan secara online. Termasuk, diskusi naskah dan meeting praproduksi.
Bahkan, casting pun harus dijalankan secara online. Semua makin ricuh karena kemampuan teknologi masing-masing karyawan pun berbeda sehingga sering menimbulkan gagal paham.
https://www.kompas.com/hype/read/2020/11/11/164608866/main-di-work-from-home-rachel-amanda-rasakan-pengalaman-syuting-berbeda