Menurut Rianti, masyarakat saat ini masih malu berbicara maupun bertanya seputar hal tersebut.
"Kami merasa masalah cek kemandulan atau infertility itu masih ada stigmanya. Jadi orang suka malu untuk ngomongin atau membahas atau bertanya," kata Rianti dalam vlog ITIKK Family, dikutip Kompas.com, Rabu (27/5/2020).
"Jadinya mereka enggak cari bantuan, enggak mulai-mulai," ujar Rianti.
Masalah seperti itu sebenarnya umum ditemukan apalagi di kota-kota besar yang tingkat stresnya tinggi.
Hanya saja, tak semua orang berani bicara dan mengakui, sehingga tak pernah memulai usaha mendapatkan buah hati.
Rianti yang butuh waktu hingga sembilan tahun dan harus mengupayakan bayi tabung untuk bisa mendapatkan keturunan berbagi kiat untuk siapa saja yang sekarang juga berjuang untuk memiliki buah hati.
"Jangan berharap tanpa usaha, dan ternyata di Indonesia teknologinya sudah ada," kata Rianti.
Tya Ariestya yang juga memiliki anak melalui proses bayi tabung itu kemudian mengatakan agar jangan takut lagi dengan stigma mandul.
"Jangan pernah takut sama judgement mandul, karena sebenarnya di dunia kedokteran, kata-kata mandul itu sudah enggak ada. Selama masih ada sperma, selama masih ada rahim, dan sel telur, itu masih bisa," kata Tya.
Kemudian disambung Rianti yang berkata, "Masih ada solusinya".
https://www.kompas.com/hype/read/2020/05/27/121208566/rianti-cartwright-masyarakat-masih-malu-membahas-kemandulan