Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pengakuan Rachel Vennya Pernah Coba Bunuh Diri dan Dikira Kesurupan

Bipoler merupakan suatu gangguan yang berhubungan dengan perubahan suasana hati mulai dari posisi terendah depresif atau tertekan ke tertinggi atau manik.

Cerita ini Rachel bagikan bersama suaminya Niko Al Hakim dalam vlog berjudul "Generelized Anxiety Disorder & Bipolar Disorder" yang tayang di channel YouTube Rachel & Niko, Minggu (26/4/2020).

Menurut Rachel, ia dulu sering kali mengalami ledakan emosional ketika marah.

Misalnya saja tiba-tiba pergi keluar rumah entah kemana atau menangis, atau menyakiti diri sendiri.

"Dulu waktu kecil, kalau hidup enggak seperti yang gue mau, gue suka jedotin kepala ke tembok," ucap Rachel Vennya seperti dikutip Kompas.com, Senin (27/4/2020).

Gejala ini pun berlanjut dirasakan oleh Rachel Vennya, ia pernah mencoba untuk bunuh diri meski tak dalam intensitas yang parah.

"Coba buat bunuh diri tapi enggak parah kayak cakar-cakar badan gue sendiri," ucap Rachel.

Setelah bertanya-tanya cukup lama, akhirnya Rachel mengetahui penyebab gangguan emosional yang ia alami tersebut.

Rachel Vennya mengaku sempat tak percaya akan kondisinya tersebut.

"Sampai di tahun 2013. Gue menerima sesuatu hal yang enggak bisa gue terima, saat itu gue coba bunuh diri, aku minum sesuatu supaya aku mati aja," ucap Rachel Vennya.

Atas kejadian itu, Rachel meminta maaf kepada orangtuanya karena telah bertindak tak lazim.

Sadar kondisi yang dialami anaknya harus diobati, orangtua Rachel Vennya akhirnya membawa anaknya ke rumah sakit.

"Akhirnya Mama bawa aku ke rumah sakit jiwa. Nah saat masuk ke RS jiwa aku di diagnosa bipolar disorder," ujar Rachel.

Rachel sempat menyayangkan ketika ia dinyatakan mengidap bipolar disorder, banyak orang terdekatnya memberikan terapi yang tak sesuai dengan arahan tim dokter.

"Saat rawat inap aku ingat banget, dokter enggak bisa ngelarang, jadi setiap ada adzan itu aku selalu di adzanin, orang-orang ngiranya aku tuh kesurupan gitu lho," kata Rachel.

Rachel sempat bertanya-tanya terhadap perlakuan orang sekitar yang tak sejalan dengan semangat untuk menyembuhkan kondisinya itu.

"Gue merasa suka dengar orang jalan. Saat itu gue dibilang kesurupan. Dan gue ngerasa jadi kaya percaya sama orang-orang itu," ucap Rachel Vennya.

Rachel menambahkan, selain gangguan emosional, ia juga mengalami berbagai gejala gangguan mental dan psikis lainnya.

"Jadi mood gue tuh punya 2 shift, dalam 1 hari gue bisa nangis, tidur, enggak jelas alasannya kenapa. Gue bisa sampai enggak makan enggak mandi cuma tiduran aja. Itu Namanya mood depresif. Shift lain lain lagi Namanya manik, itu yang gue rasain adalah ambisius, jadi gue harus capai apa yang gue mau," tutur Rachel Vennya.

Kini, kondisi Rachel Vennya jauh lebih baik setelah ia rutin berkonsultasi ke psikiater dan melakukan berbagai cara yang mampu meredam gangguan emosional yang ia alami.

Awalnya, Rachel sempat khawatir untuk membagikan pengalamannya ini.

Ia khawatir akan stigma orang banyak akan apa yang ia alami.

Namun, Rachel Vennya akhirnya memberanikan diri untuk terbuka untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang gangguan jiwa dan menghilangkan stigma.

https://www.kompas.com/hype/read/2020/04/28/053952366/pengakuan-rachel-vennya-pernah-coba-bunuh-diri-dan-dikira-kesurupan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke